Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-o0o-
Gadis bermata bulat yang sedang duduk ditepi taman itu membiarkan rambut panjangnya terbang mengikuti arah angin.
Sudah terhitung dua jam lebih gadis itu menatap seorang lelaki di seberangnya yang setia memegang tongkat panjangnya.
Hingga, tepat saat ia melihat arloji yang menunjukkan pukul 5 sore, lelaki itu beranjak dari duduknya dan perlahan pergi menjauh dari area taman.
-o0o-
"Selamat Pagi, Eunha-ya." sapa seorang sahabatnya dari gerbang sekolah sembari melambaikan tangannya.
Jung Eunbi atau lebih sering disapa dengan sebutan Eunha. Gadis manis, baik hati, ramah, dan kehidupannya yang tercukupi. bahkan jika ia mau, ia bisa saja membeli apapun termasuk sekolah elite yang ia pijaki sekarang.
"Selamat Pagi, Yuna." balas Eunha sembari menggandeng lengan sahabatnya memasuki area sekolah.
"Kau terlihat bahagia hari ini, apa sesuatu yang baik terjadi padamu?" tanya Yuna penasaran.
"Apakah kemarin-kemarinnya diriku tak terlihat bahagia?" tanya Eunha sembari menoleh kepada Yuna.
"Ah, tidak. Maksudku—"
"Sesuatu yang baik memang terjadi padaku, lebih tepatnya sesuatu yang luar biasa." bahkan Yuna belum selesai mengucapkan kalimat yang akan gadis itu lontarkan namun Eunha dengan cepat memotong pembicaraan gadis berponi itu.
"Apa sahabatku ini sedang di mabuk cinta?" tebak Yuna sambil menyenggol lengan kanan Eunha, sedangkan Eunha hanya tersipu malu dan mengangguk lucu.
"Mungkin." Jawabnya.
"Kau harus memberitahuku pria mana yang berhasil merebut hati seorang gadis bernama Jung Eunbi."
-o0o-
"Jadi, dimana orang yang berhasil membuatmu terkagum dari tadi pagi?" tanya Yuna.
Bel pulang sekolah telah berbunyi sekitar jam dua siang, setelahnya Eunha langsung mengajak Yuna ke taman kota dan duduk disalah satu bangkunya.
"lima menit lagi dia akan datang." Yuna mengangguk dan mengedarkan seluruh pandangannya pada setiap penjuru taman.
"Dia datang." sontak Yuna mengikuti arah pandang Eunha.
"Ah? Kau menyukai Jungkook?"
"Jungkook? Siapa dia?" tanya Eunha namun matanya masih terfokus pada lelaki yang baru kemarin ia temui.
"Dia pria itu."
"Kau mengenalnya?"
"Ya, dia—." belum sempat menjawab pertanyaan Eunha, dering ponsel milik Yuna bersuara dengan nyaring.
