PROLOG

1.5K 98 39
                                    

  Ryu Shina, akrab dipanggil Shin. Remaja berumur 17 tahun yang menyukai kucing.
Kuma, kucing berbulu putih yang selalu menemaninya.

   Sejak kecil, ia tidak punya siapa-siapa, kedua orangtuanya meninggal dunia saat bekerja di luar negeri dalam kecelakaan pesawat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Sejak kecil, ia tidak punya siapa-siapa, kedua orangtuanya meninggal dunia saat bekerja di luar negeri dalam kecelakaan pesawat. Akhirnya ia dirawat oleh tantenya, Lulu yang biasa dipanggil "Aunty Lulu".

   Shin bahkan tidak bisa mengingat wajah kedua orang tuanya, ia hanya bisa melihat dari album kusam yang sudah tertutupi debu, tetapi Shin tetap anak polos yang ceria kapanpun temannya membutuhkannya.

"Kuma!! ironaaa!! sini doong whiskasnya udah aku siapin!" sambil menggoyang-goyangkan lonceng kesukaan kucingnya. "Miaww.." Kuma datang mengeong sambil menggoyangkan buntutnya, ia memang suka begitu.

"Shin, aunty cantik ini meeting dulu ya, nanti malam pulang kook, bye sayang take care ya.." Aunty Lulu menuruni tangga dengan tergesa-gesa, mungkin ia buru-buru. Lalu Shin mengantarnya sampai kedepan pintu.

"Today was such a lovely day, but im not in a lovely mood." Shin senang membuat journal, itulah yang ia tulis hari ini, lalu membaringkan tubuhnya di kasur.
Shin memang agak kesepian dihari libur seperti ini, biasanya ia akan pergi ke mall dengan Wendy, sahabatnya, tapi sekarang si rakus itu sedang camping bersama saudaranya.

"Ting tong.." bel rumah Shin berbunyi.

"Siapa sih? masih pagi lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa sih? masih pagi lagi." Shin berjalan menuju pintu.
"AIGOO..! WENDY? bukannya lo camping??" Shin terkejut melihat ternyata tamu itu adalah si rakus wendy.
"SHINNIEE!!! Gajadi, soalnya bad weather, hufft ga mendukung banget akhirnya gua bt dirumah yaudah deh kerumah lo."

Kang Wendy, akrab dipanggil Wen, 17 tahun, gajelas, rakus, sahabat Shin di SMA.

 Shin dan Wendy bersahabat sejak pertama masuk SMA, which is satu tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shin dan Wendy bersahabat sejak pertama masuk SMA, which is satu tahun yang lalu. Tetapi mereka sangat akrab layaknya kakak-beradik, sering dibilang kembar.

1:20 pm.
"Hah? Yuna putus sama Devan?? Demi apa ga lu!!"
Shin yang sedang meminum teh tersedak karena berita ini.

"Iya beneran! liat nih foto-foto mereka yang berdua udah dihapus semuanya di instagram? berarti mereka putus dong??" Wendy menjelaskan.
"...Eh tapi, belum tentu juga sih, tapi bisa aja bener, bagus lah si Devan akhirnya nyadar kalo Yuna cuma manfaatin dia doang, Dev kan dari keluarga kaya, ya meskipun sikapnya brandalan tapi tetep aja, dia kaya." jelas Wendy sambil tersenyum terbayang-bayang wajah cool Devan.

"Ah udahlah stop deh ngomongin Devan, gua cape tauga dengernya Wen, yaudahlah terserah dia mau putus ato engga, lagian bukan urusan kita juga." tetapi Shin diam-diam meng-stalk instagram Devon.

"Yaelah kan tadi lu yang nanya, ya gua sih hanya berasumsi gitu Shincannn." Wendy memakan sisa crispy potato di kasur Shin.

"Kenapa lu ga tanya Devan aja Wen?"
"Kaga ah, males tar aja kalo ketemu disekolah."
"Yehh dasar ndut."
"APA TADI LU BILANG SHIN??? ekor 9 gua keluar nih bentar lagi."
"HAHAH emang lu gendut kan, gimana sih suka makan tapi gamau dibilang gendut." Jawab Shin.
"RASHENGAANNNN!!!!" Wendy menindihi kaki Shin yang sedang berbaring, tenaga ekor 9 nya sudah maksimum tank.
"AAAA SAKIT BERUANG MADUUU!!! sini lu! gua bales!!"
Mereka saling mengelitiki dan terus mengelitiki sampai akhirnya salah satu diantara mereka menyerah.
"Udah.. Udah Shin, iya oke gua gendut, stop kelitikin gua, gua gakuat omaguaidah!" Wendy mengacungkan bendera putih arti kekalahan.
Shin tertawa terbahak-bahak saat melihat sahabat rakus nya menyerah.

••
Hyun Devan, 17 tahun, beringas, pembuat masalah, langganan kesiswaan, banyak penggemar, (sok) ganteng, ceroboh, apalagi yang jelek-jelek ya? eh udah kan?

••Hyun Devan, 17 tahun, beringas, pembuat masalah, langganan kesiswaan, banyak penggemar, (sok) ganteng, ceroboh, apalagi yang jelek-jelek ya? eh udah kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devan terbangun bersama suasana...........
.........
To be continued..
gimana?? suka gaa sama ceritanya?
25 comment "next" bakal aku lanjutin episode kedua, makanya! share terus yaa❤️ kamsahamnida..

Scars.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang