san diego

229 49 19
                                    

"g-gue lagi mens! ngga boleh macam-macam!"

mark tiba-tiba menghentikan gerakannya yang berniat bantu wendy masang sabuk pengaman di bangku sebelah. cewe itu tengah menyilangkan tangannya di dada. kedua mata doi tertutup erat.

otak mark konslet seketika. "wadafa? gue cuma pingin benerin seatbelt lo."

wendy sontak membuka mata. tampangnya antara lega dan goblok. "oh."

mark membatalkan niat baiknya. "lo bikin gue tambah awkward. sori, gue nggak akan ngomong selama beberapa menit ke depan."

lol? ada ya, orang yang nggak kepingin ngomong tapi ijin dulu?

wendy mencoba ngertiin situasi.

mobil itu terus berjalan.




dan





jalan






sampai







15 menit berlalu sudah.

orang ini bukan lelucon, pikir wendy. dia beneran nggak ngomong sama sekali.

"so, mark?" ya, mereka baru aja kenalan tadi. cowo di sebelahnya itu bernama mark tuan.

"iya?"

"lo orang sini?"

"iya."

"tadi habis ngapain di bandara?"

"nganter adek take off."

"adek lo cowo apa cewe?"

"cowo."

"take off kemana?"

"alabama."

"ngapain adek lo ke alabama?"

"kuliah."

"udah gede dong, ya, adek lo. wah, berarti lo udah tua??? kok mukanya bayi banget? umur berapa sih?"

"gue baru 25."

bentar. kok.

tau rasanya chat-an sama orang, lalu lo ngetiknya panjang-panjang, tapi doi balesnya singkat-singkat dan seperlunya gitu nggak?

mahluk bernama mark ini memang nggak demen sama wendy atau dia cuma hemat pita suara sih? coba tanya ah.

"mark, gue boleh nanya satu hal lagi nggak?"

"tanya aja."

"gue yakin lo pasti jomblo 25 tahun."

"ini pernyataan atau pertanyaan ya?"

"lo nggak boleh kaya gini, mark. lo harus berubah kalo mau dapet jodoh."

"kok gue jadi dapet kultum sih?"

mark menghela napas. tatapannya masih fokus ke jalanan. "sori, sebenernya ini kebiasaan gue; kalo lagi nyetir nggak bisa diganggu atau diajak ngobrol. nanti malah nggak konsen."

oke, yang barusan itu lame excuse.

sekali lagi, wendy mencoba ngertiin situasi.

"btw, lo ngapain ke socal sendirian? liburan?" mark akhirnya melontar pertanyaan.

mumpung cowo itu bersedia memulai percakapan dua arah, wendy menjawab dengan sangat antusias. "gue ada urusan dinas di sini dan sebenernya gue udah mau pulang ke kanada tadi, tapi paspor gue tiba-tiba ilang. sebenernya nggak ilang. paspor itu kebuang ke tempat sampah di kamar hotel dan gue malah bawa-bawa pembalut. gue udah hubungin menajer gue dan dia bakal urus paspor gue, tapi gue nggak yakin apa gue masih tetap hidup waktu paspor itu sudah jadi. ini gue mau balik lagi ke hotel buat mastiin mungkin aja paspor itu masih ada di sana atau yaampun gue musti gimana, mark? dimana gue akan tidur, dimana gue akan makan, dimana gue-"

"istg, wen." ekspresi mark bener-bener seperti orang lagi sakaratul maut. "kenapa lo ngomong satu paragraf sendiri, telinga gue pengang."

"maaaaaaaaark."

"lagian, kenapa lo frontal banget dengan orang yang baru lo kenal? like hell-o? lo nyeritain semuanya ke gue?"

"karna gue gatau gue kudu gimana. dan kenapa lo begitu jahaaaddd ma gue? bukankah kita barusan kelihatan udah deket, tapi kenapa lo masih berusaha membangun garis 'still stranger' di antara kita?" wendy meraung-raung.

telinga mark tambah pengang.

"wen, fuckin stop. pertama, paspor lo nggak mungkin ketemu karna petugas sanitasi hotel pasti udah kelar bersihin kamar check out. kedua, nggak usah sedrama itu. lo bisa tinggal di homestay murah dan di sana lo juga dapet breakfast-dinner. ketiga, kenapa lo sangat berisik dan bikin gue-"

loh.

wendy membuka matanya lebar-lebar. "wow! lo bisa cerewet juga ternyata?! oh goodness haHAhAHahahAhaHa."

"yaampuuuuun lo harus liat sendiri raut muka lo waktu ngomel tadi itu aneh banget karna wibawa kegantengan lo jadi ilang haHAhAHahahAhaHa! kayanya lo lebih pantes diem aja, deh, tapi gue lebih suka kalo lo cerewet begini, tapi, tapi, duuuh, lo serba salah banget sih, mark," cewe itu lanjut ketawa sampai puas.

"yaampuuuuun lo harus liat sendiri raut muka lo waktu ngomel tadi itu aneh banget karna wibawa kegantengan lo jadi ilang haHAhAHahahAhaHa! kayanya lo lebih pantes diem aja, deh, tapi gue lebih suka kalo lo cerewet begini, tapi, tapi, duuuh, lo ser...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

mark di sampingnya cuma pura-pura sibuk menyetir. padahal mukanya udah merah banget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SoCal ; markdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang