Pagi ini Nathan berangkat pagi pagi sekali. Entah kenapa ia ingin segera sampai sekolah. Mungkin ada alasan di balik itu.
Dia berjalan melewati koridor. Saat melintas di kelas X, dia bisa melihat Amanda yang sedang me ndengarkan musik. Ia berjalan memasuki kelas tersebut dan duduk di sebelah gadis itu
"Asik banget dengerin musiknya. Sampe gak nyadar diperhatiin" ucap Nathan santai
Amanda yang mendengar suara langsung menoleh dan betapa terkejutnya dia saat melihat pentolan sekolah berada di sampingnya
Dia menoleh kanan kiri dan ternyata masih dirinya saja yang datang. Dia sekarang tergagap bingung mau menjawab apa
"Lagi sariawan ya. Kok gak dijawab?" tanya Nathan lagi
"Eng-enggak kok" jawab nya
"Emang gue seserem itu ya dimata lo" tanyanya lagi
"Bukan bukan!! Gak serem kok. Cuman--"
"Cuman apa"
"Emm gak tau juga" ucap Amanda membuat kening Nathan berkerut.
"Trus kenapa??
"Gak tau bingung jelasinnya" ucap Amanda lalu memasang headsheet ke telinganya
Nathan mengambil salah satu headsheet di telinga Amanda lalu memasangnya di telinganya sendiri
Ia mengambil HP Amanda
"Coba lihat, gue juga mau dengerin lagu" kata Nathan sambil melihat playlist lagunya.
"Ih ngapain sih!balikin gak!Nathan" teriak Amanda sambil menjangkau handphonenya
Nathan segera menjauhkan barang tersebut. Dia sedikit tertegun saat Amanda memanggil namanya
"Gue juga mau dengerin"
"Di HP lo kan bisa"
"Gue mau nya dengerin lagu lo" sahut Nathan santai
Amanda sudah pasrah saat Nathan sudah mengotak atik Hp nya
Nathan sedikit bingung melihat lagu lagu yang di lihatnya
"Lagu apaan nih! Mellow semua?" ucap Nathan lalu menekan asal judul lagu tersebut
Terputar lagu Hivi- Siapkah kau tuk jatuh cinta
Amanda sedikit tersenyum saat mendengar lagu ini. Lalu memejamkan matanya
Saat melihat Amanda menikmati musiknya. Nathan menjelajahi isi ponsel tersebut. Dari WhatApp lalu ke galeri.
Kelas mulai ramai. Banyak murid berhenti tiba tiba di depan pintu kelas. Kaget sang pentolan sekolah berada di kelas mereka
Yang biasanya kelas ramai sekarang hening.
"Kak gak balik ke kelas??" tanya Amanda karena mulai malu ditatap teman sekelasnya
"Lo ngusir gue??" Jawab Nathan agak sewot
"Bukan gitu. Gak enak aja dilihatin" sahut Amanda menunduk dengan suara yang semakin kecil
"Oh gue paham. Lo malu kalo bareng gue. Emang gue malu maluin ya?perasaan ganteng gini!" jawabnya asal
"Ihh terserah ya kak. Gue diemin lo kok malah ngelunjak. Lo mending balik ke kelas lo. Sebel deh. Sana sana keluar!" Kesabaran Amanda habis. Dia berdiri ingin menarik Nathan. Kesal sekali dari pagi ada saja yang dilakukan kakak kelasnya itu. Sambil mendorong bahu Nathan dia dia menyuruh cowok itu untuk keluar kelasnya
Sebagian anak siswa hanya menahan nafas saat melihat itu. Berani sekali anak baru itu. Mungkin begitu pikiran mereka
Nathan segera menarik tangan cewek yang dikiranya pendiam itu. Saat di depan pintu dia mendekatkan wajahnya. Amanda segera menjauhkan kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is??
Teen FictionNathaniel Alexander Graha. Pemuda pembuat onar di sekolahnya. Tidak ada hari tanpa masuk ruang BK. Seorang anak dari pengusaha sukses dan desainer terkenal. Orang tua nya salah satu donatur terbersar di SMA Vareus. Oleh sebab itu dia tak takut pada...