3

73 20 3
                                    

AuthorPOV

Disisi lain xander tengah asyik berbincang sambil sarapan dengan mamah nya ditaman belakang rumah mereka. Cuma wanita itu yg bisa buat xander  tidak membantah dan selalu menurut.

"Ma xander bole nikah ngak?" tanya xander ke mamah nya yg sedang membaca koran .

"Boleh dong"jawab mamah nya simple .

"Serius mah?jadi aku bole nikah sekarang?" Tanya xander lagi membuat mamah nya terkejut dan meletakkan koran yg sedari tadi dipegangnya.

"Sekarang?apa mamah ngak salah dengar?apa kmu menghamili salah satu pacar mu ?" Introngasi mamah xander yg mulai serius dengan perbincangan mereka .

"Ya ngak lah mah,walau xander punya pacar banyak xander ngak pernah yg aneh2 sma mereka apalagi sampai hamilin,mamah tega bnget mikir yg jelek2 sma anak sendiri" jelas xander dengan bibir yg dicemberut2kan.

"Maaf deh,mamah takut soalnya pertayaan mu aneh"bujuk mamah kepada anak satu2 nya itu .

"Jadi gmna mah,xander bole nikahkan?" Tanya xander semakin ngotot .

"Kakak sepupu mu saja yg berumur 25 tahun belum kepikiran nikah,nah kamu yg umur 17 tahun udah ngebet banget" jelas mamah xander .

"Kalau dia sih mungkin gay mah makanya ngak mau nikah,kalau xander nanti bisa2 hamili anak orang seperti yg mamah pikirkan bagaimana,hayo?" Xander menakut2i ibu nya .

"Haduh,ya terserah deh tapi syarat nya kamu harus lulus SMA dulu bukan sekarang"jelas mamah xander yg dibalas pelukan dari xander .

"Makasih mah,mamah memang yg paling top deh"

"Eits tapi ada syarat nya,kalau kamu memilih menikah kamu harus bekerja diperusahaan alm.papa,ngak boleh foya2 atau main2 seperti sekarang ini" jelas mami xander .

"Siap bos" jawab xander seperti militer yg sedang berbicara pada atasan nya .

"Udah sana berangkat kesekolah,nanti mamah panggilan lagi gara2 kamu terlambat masuk sekolah,ingat kamu jangan bolos les tambahan nanti sore,bentar lagi kamu UN" jelas mamah xander yg dibalas jawaban tanda ok dari xander .

--------------------

Gara2 UN tinggal beberapa bulan lagi kiara mau tidak mau harus mengikuti les tambahan dari sekolah nya seperti murid lainnya. Lututnya kini sudah diperban agar tidak terkena infeksi. Raga kiara tinggal di ruangan kelas tapi pikiran nya ntah sudah melayang kemana. Dan kiara tersadar saat bel berbunyi dan melihat sekelilingnya,ruangan yg hampir kosong. Ya kiara tidak memiliki satu pun temand disekolahnya,ntah karna kiara yg terlalu pendiam atau temand2 nya yg tidak sudi bertemand dengan nya .Kiara membuka jaket dan sarung tangan yg selalu dibawa nya kemana2 dan langsung menggunakan dan beranjak meninggalkan ruangan kelas .

"Hey kiara" teriak seseorang yg membuat kiara membalikkan badan .

"Ekh xander,kenapa?"tanya kiara mengeryitkan kening nya.tumben2an ada yg mengajak nya bicara diarea sekolah.

"Lu mau pulang juga ? Pulang bareng yuk?" Ajak xander tanpa basa basi .

"Ngak usah deh gw naik angkutan umum aja" tolak kiara karna dia merasa akan canggung kalau pulang bareng xander yg baru dikenal nya .

"Ayo la,gw ngak merasa repot kok"jelas xander sambil menarik tangan kiara .

Kiara hanya mematung ditempat nya dan menatap tangan xander yg menarik tangan nya . Xander yg tersadar langsung melepaskan tangan nya dari kiara.

"Maaf gw ngak bermaksud lancang"

"Lu ngak usah terlalu memaksa kan diri buat ramah sama gw,gw udah terbiasa sendri,semakin lu seperti ini gw semakin merasa terkucilkan"jelas kiara dan berlalu meninggalkan xander yg masih berdiri ditempatnya dengan wajah shock.

"Susah bgtz meluluhkan lu,kalau begini terus gw bisa kalah" bisik batin xander yg hanya bisa didengar diri nya sendiri .

Sementara kiara bergegas menaiki angkutan umum menuju tempatnya bekerja dan sesampainya ke bar tempat nya bekerja kiara langsung mengganti seragam nya dengan baju putih hitam yang tersimpan diloker nya dan bertukar posisi dengan ririn .

"Nih lu antar ke meja yg paling sudut" perintah ririn sambil memberikan minuman yg sudah dipesan .dan kiara hanya menuruti perkataan ririn.

"Permisi,ini pesanan nya"kaata kiara dengan sopan kepada meja yg berisi kan cowok2 yg sedang mabuk sambil meletakkan minuman yg dibawa nya.

"Ekh,liat deh mbak nya cantik syang kerja nya cuma nganterin minuman"celetuk seorang pria kepada teman2 nya yg langsung menatap kiara .

"Iyah yah,mending temanin gw aja nanti gw bayar mahal deh"cowok yg berbadan putih dan tegap ikut menimpali pembicaraan  sambil menarik paksa tangan kiara .
Kiara mulai panik karna melihat mereka terlalu banyak,kerja di bar memang banyak rintangan nya tapi biasa nya dya cuma digodain bukan dipaksa apalagi dengan 4 pria,walau kiara pandai membela diri dya akan tetap kalah melawan mereka.dya berusaha sekuat nya menarik tangan nya dari cengkraman pria jalang itu.

"Lepasin tangan gw" bentak kiara menarik tangan nya tapi malah sarung tangan nya yg terlepas memperlihat kan kulit nya yg putih mulus.

"Kulit bagus seperti ini syang kalau ditutup aja"rayu pria itu sambil mengelus tangn kiara yg semakin memberonta.

"Gw bilank lepasin"perintah kiara yg berusaha memukul wajah pria itu dengan tangan kanan nya.walau rasanya tidak terlalu sakit, pria itu menghempaskan tangan kiara dan hendak membalas pukulan nya .

"Berani nya cuma sama cewek,dasar banci lu" bentak seseorang  ntah datang dari mana yang kini disamping kiara menahan tangan pria brandal itu.tidak sempat mereka berkelahi syukurlah yg bertugas menjaga bar itu datang tepat waktu dan mereka bubar meninggalkan bar tanpa sepatah kata pun . Hanya mata mereka yg mengisyaratkan bahwa kejadian itu belum selesai . Tanpa memikirkan mereka kiara berlari menuju lokernya mengambil sesuatu dari tas nya dan menyemprotkan benda itu ke tangan nya.

"Hey lu bisa ngak sih setidak nya bilang makasih"omel pria yg menolong kiara yg tak lain adalah azka .

"Makasih"ucap kiara

"Hah,tumben lu ngak ngebantah"sahut azka keheranan .

"Gw lagi malas berdebat mending lu pulang deh,apa jangan2 lu lagi ngikutin gw?"tanya kiara menyelidiki.

"Kebiasaan lu GR mulu dah kalau jumpa gw,gw kesini mao ketemu temand gw kebetulan aj liat lu digangguin mereka maka nya gw tolongin" jelas azka yg diblas anggukan kiara.

"Gw bakal nunggu lu sampek pulang"

"Kenapa?" Tanya kiara heran

"Mereka pasti lagi nunggu diluar,lu fikir mereka sudah ngelepas kita begitu aja?"

Mengingat tatapan tajam para pria tadi kiara juga merasa mereka tidak mungkin tinggal diam dan melepaskan mereka semudah itu,membayang kan muka mesum mereka saja kiara sudah mual bagaimana kalau berhadapan, jadilah kiara memutuskan menerima tawaran azka.

Pengen NIKAH !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang