Kamu nyata, tetapi seperti bayangan. Bisa dilihat tapi sulit untuk digenggam - Kai
KRING
Bunyi alarm, seketika membangunkan kai dari mimpi manisnya. Dengan setengah mengantuk kai berjalan menuju kamar mandi.
Selesai mandi kai segera memakai baju seragamnya yang tergantung didalam lemari. Dan menuju lantai bawah untuk sarapan pagi lalu berangkat menuju kesekolahnya.
"Bun, abang mana bun? Tumben dia ga sarapan" tanya kai sambil memberi selai pada roti yang telah ia taro dipiring nya.
"Abang mu berangkat duluan, soalnya dia masuk jam 6. Jadi dia sudah berangkat dari pukul setengah 6. Nanti kamu bawa mobil sendiri saja ya, bunda mau ada meeting soalnya nanti sore. Takutnya nanti bunda ga sempet jemput kamu" jawab bunda-nya.
"Iya bun, yaudah kai berangkat dulu ya" pamit kai lalu berjalan kearah bagasi rumahnya.
***
Sesampainya disekolah, kai segera memarkirkan mobilnya. Lalu berjalan cepat kearah kelasnya untuk segera menaro tas. Lalu ia turun kelapangan untuk melaksanakan upacara bendera.
"Eh kaii, woiii" panggil talia, yang dipanggil celingukan. Karena kai tidak melihat siapa yang memanggilnya.
"Woiii bucong" panggil talia lagi, suaranya lebih besar dari yang tadi
"Ehh talia" jawab kai, lalu berjalan menuju barisan talia.
1 jam setengah sudah mereka berdiri dilapangan untuk melaksanakan upacara bendera. Sekarang mereka sudah boleh kembali ke kelas nya masing-masing.
Sebelum kekelas, kai dkk menuju kantin untuk sekedar membeli air minum lalu kembali menuju ruang kelasnya. Tapi entah mengapa rasanya hati kai sakit sekali, melihat ken berdekatan dengan dinda.
Rasanya kai ingin sekali masa bodo dengan pemandangan diujung kantin, ingin sekali kai bersikap acuh. Tapi apa boleh buat? Seketika air mata yang sedari tadi ditahannya sekarang sudah jatuh membasahi pipinya.
Lalu kai berbalik badan dan berlari menuju toilet.
"Kaiiii" panggil talia
"Kai kenapa dah?" tanya della
"Itu lu galiat diujung ada apaan" ucap talia lalu berlari menuju toilet untuk menyamperi kai
***
Bel pulang sekolah berbunyi, anak-anak bersorak gembira. Lalu membereskan peralatan yang ada diatas meja, dan berhamburan keluar kelas.
"Lu duluan aja del, gue ada rapat osis" ujar kai
"Oh yauda gue duluan ya. Bye" ucap della
Setelah selesai berbicara, kai segera menuju keluar kelas dan berjalan kearah ruang osis untuk melaksanakan rapat.
Sebelum dimulai, kai menuju kantin untuk sekedar mengisi perut, selesai makan barulah kai menuju ruang osis.
"Dirapat ini gue akan membicarakan tentang pensi yang diadakan disekolah kita. Gue mau kita bisa ngajak sekolah lain buat partisipasi dalam acara pensi ini. Seandainya nanti ada yang berpartisipasi, gue minta tolong kepada kaisah buat mencatat siapa saja yang akan ikut pada pensi ini. Ada yang ingin bertanya?" ujar jay
"Gue mau tanya" ucap kai lalu mengacungkan tangan
"Pensi ini di barengi sama bazar?" tanya kai
"Iya" ucap jay
Rapat telah selesai, kai segera keluar dari ruangan osis, dan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya yang terparkir manis.
Sebelum kerumahnya, kai segera menuju kedai es krim. Ia memesan es krim strawberry dengan topping oreo. Setelah memesan ia mencari kursi di dekat kaca untuk melihat rintik hujan.
"Kai?" panggil orang tersebut
"Iya kenapa? Lu siapa ya?" tanya balik kai
"Gue diaz, yang semalem nge-dm lo" jawab orang tersebut
Sesudah menghabiskan es krim, kai segera menuju mobilnya untuk pulang kerumahnya.
Sesampainya dirumahnya, kai menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang sudah merasa gatal. Lalu ia kembali kelantai bawah untuk mengisi perut.
Pesan baru diterima
Diaz : kai?
Kaisah : Iya?
Diaz : Malem ada acara ga?
Kaisah : ga ada
Diaz : gue mau ngajak lo jalan, malem gue jemput lu ya. Rumah lo dmn?
Kaisah : Jam berapa? Jalan perumahan jaya 3
Diaz : jam 7 ya gue jemput lo
Ada perasaan senang didalam hati kai, karena diajak jalan oleh seorang casanova SMA ELANG. Tapi disatu sisi lain kai merasa sedih karena apa yang ia harapkan selama ini tidak membuahkan hasil apapun.
Kai menyadari kalau ken itu hanya bayangan yang berusaha ia genggam tetapi sepertinya ia sadar kalau bayangan itu tidak bisa digenggam. Cuma hanya bisa dilihat.
Mungkin sekarang saatnya ia membuka hatinya untuk laki-laki lain. Kai harus berterima kasih kepada ken, karena ken ia bisa belajar artinya berjuang, artinya rasa sakit karena perjuangannya di abaikan begitu saja.
Sudah lah, memikirkan satu hati saja sudah cukup ribet. Bagaimana dengan hati-hati yang lain, yang sama halnya dengan yang ia rasakan.
Makasih ken berkatmu, aku tau artinya mempertahankan sebuah rasa untuk orang yang kita sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything
Fiksi RemajaJangan salahkan aku bila suatu saat nanti perasaan ini telah sirna. Salahkan saja dirimu yang selalu mengabaikan diriku. Salahkan saja dirimu yang tidak pernah memperdulikan ku. Salahkan saja dirimu yang tidak pernah menganggap aku ada - Tahirah Ari...