Hi All, maapkeeun update part 7 nya lama..aku baru pindah kost-an, jadi agak - agak rempong gitu deh..hahaha
Mohon dimaklum kalo banyak typo bertebaran dan ceritanya gaje. Pemula siihh.. *kok kesannya bangga gituh sih hahaha..abaikan.
Tolong jangan lupa vote yaaaa..muah..muah..comment juga yaahh..hehehe..
Selamat membacaaaaa..
===========================================================================
Malam yang ditunggu pun tiba, aku mematut diri di depan cermin besarku. Dress dan make up sederhana sudah pas menurutku, karena aku tidak pandai berdandan. Terakhir kali aku memakai full make up itu ya di acara pengangkatan Cella sebagai CEO menggantikan ayahnya, itu juga didandani orang lain. Tiba - tiba terdengar bunyi dari ponsel ku yang tergeletak di atas kasur.
" Ya, hallo. Ada apa Cell?" aku sudah melihat siapa yang menelepon dari layar ponsel sebelum aku menerima nya.
" kamu hari ini jadi pergi ke acara itu kan?"
"iya Cell, masa aku tidak datang ke acara sepenting itu. ini juga sudah mau berangkat, tinggal order taksi online kok."
"ok, aku sudah ada di Hotel. Nanti kamu minta pelayan hotel mengantarmu ke lantai paling atas ya, bilang saja sudah ditunggu olehku."
"memangnya ada apa Cell? Kok aku jadi horror gini."
"tidak ada apa - apa Vano sayang, hanya memastikan dandanan kamu ok untuk mala mini. Kamu kan tidak pandai berdandan." Kudengar Cella mengatakan itu sambil tertawa.
"huuh..baiklah, baiklah. Tunggu saja kamu disana." Langsung aku mematikan sambungan teleponku dengan Cella. Menyebalkan sekali dia, meremehkan dandananku malam ini. Tapi memang sih dandananku sederhana sekali untuk acara sebesar ini.
Sudahlah, nanti aku terlambat lagi. Langsung saja aku memesan taksi online melalui aplikasi di ponselku, tak lama berselang driver taksi online itu menghubungiku dan mengatakan akan menjemput dalam 2 menit. Baguslah, tampaknya dia berada tak jauh dari kosanku, sehingga aku tak peru menunggu lama. Takut terlambat. Maklum saja kota Bandung saat weekend selalu macet, dan banyaknya wisatawan dari kota Jakarta yang ingin menghabiskan akhir pekan mereka di Bandung. Satu tempat dengan segala fasilitas dan tempat wisata yang tersedia, ada tempat makan kekinian, wisata alam, factory - factory outlet, dan suasana yang tidak membuat penat.
Ada telepon masuk, sepertinya driver taksi online sudah menungguku di depan kos.
"ya pak?"
"saya sudah di depan Bu."
"baik pak, saya kesana sekarang." Setelah kuputus sambungan telepon, aku bercermin sebentar memastikan lagi apakah ada yang kurang. Setelah kurasa cukup, Aku langsung keluar menuju taksi online berada. Aku masuk dan disambut senyuman dari driver taksi online tersebut.
"Ke Fairmont Hotel kan Bu?" driver itu bertanya sambil melirikku dari kaca spion.
"iya pak, tolong cari jalan yang tidak macet ya." Jawabku yang disambut anggukan dan senyuman dari driver taksi online itu.
Aku terdiam memandangi hiruk pikuk kota Bandung di akhir pekan dari dalam mobil, ramai memang tapi jalanan yang dipilih driver taksi ini tidak terlalu macet. Tak butuh waktu lama untuk sampai ke hotel bintang 5 yang megah ini, aku turun setelah memberikan uang dan tips pada driver taksi online.
Sampai di lobby aku menemui resepsionis hotel dan meminta untuk mengantarkan ke lantai atas tempat dimana Cella berada. Aku diantar seorang Bell boy yang dengan ramah tersenyum memintaku mengikutinya menuju lift khusus yang akan membawa kami ke lantai paling atas. Tempat ini digunakan oleh keluarga Shaw untuk beristirahat, hal ini kuketahui dari Bell boy yang mengantarku. Tidak aneh sih, karena Fairmont Hotel ini memang salah satu hotel milik mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Million Days Waiting
RomanceKata orang, jodoh itu tak akan kemana.. Keziavano Bianca Roberts seorang wanita plus size yang memiliki ketakutan dalam suatu hubungan karena trauma yang diakibatkan oleh kedua orang tuanya. Jonathan Evans Griffiths seorang pria tampan dan maskulin...