Surat undangan itu terselip di antara lemari. Surat undangan pernikahan yang sempat membuatnya salah paham.
Jika mengingatnya, dia betul-betul malu.
Dengan bodohnya dia menangisi hal tidak penting.
Dengan bodohnya dia berpikir untuk liburan ke Paris, tempat impiannya.
Namun, justru tiket pesawat ke Paris itulah yang membuatnya bahagia seperti sekarang. Bagaikan tiket cinta.
Karena tiket itulah dia bertemu kembali dengan Jimin. Pacar yang sudah meninggalkannya hampir setahun.
Dengan sangat hati-hati, Yejin mengambil undangan tersebut. Di bersihkannya dari debu, dan di bukalah amplop undangan tersebut dengan hati-hati.
Kartu tersebut polos.
Tidak tertulis nama pengantin pria maupun wanita. Kartu undangan yang bagai sebuah kejutan.
Tidak, lebih tepatnya spesial.
Yejin membukanya perlahan. Dia tersenyum saat tangannya mengelus tulisan namanya dan Jimin—yang ditulis oleh Jimin sendiri.
Apa jadinya?
Apa jadinya kalau dia tidak memaafkan Jimin?
Apa jadinya kalau malam itu Jimin tidak datang ke kamar hotelnya?
Apa jadinya kalau Jimin benci padanya? Begitu pula sebaliknya?
Apa jadinya kalau mereka tidak bertemu sama sekali?
Tidak terbayang.
Tidak, Yejin tidak mau membayangkan.
Yang saat ini Yejin tahu, dia bahagia.
Dengan cincin indah yang terpasang apik di jarinya.
Dengan anak-anaknya.
Dan tentu saja.
Dengan cinta dari seorang Park Jimin.
-END-
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing You
Short StoryKebahagian terkadang datang tanpa di duga, dari orang yang tidak terduga juga. Kebahagian terkadang penuh kejutan dalam penantiannya. Namun, kebahagian yang pasti tidak akan mengecewakan. START: 20/01/18 END: 20/01/18 at night :)