Dia adalah Siang.
Lelaki tampan yang selalu kupuja. Dirinya murah senyum dan suka menebar canda tawa ke sekelilingnya. Ia adalah sumber semangat bagi yang lainnya. Dengan adanya Siang, Mereka akan merasakan hangat seakan memeluk tubuh mereka, membuat mereka nyaman
Dia adalah Siang.
Yang takkan pernah berhenti membahagiakan orang disampingnya. Ia terlalu jauh untuk kugapai, layaknya langit dan bumi. Aku takkan pernah bisa menggapainya. Takdirpun juga takkan pernah membiarkanku begitu.
Dia adalah Siang.
Dunia berputar dengan indah di sekelilingnya, pancaran senyumnya adalah obat bagi yang lain. Dia adalah pusat bagi semua orang. Tak ada celah bagi orang sepertiku untuk masuk ke lingkaran hidupnya.
Aku adalah Malam.
Aku jauh berbeda dari Siang yang selalu di puja-puja oleh kebanyakan orang. Aku dingin, hening, dan hanya ada kegelapan dimana-mana.
-sebuah puisi oleh Malam, 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Siang dan Malam
Teen FictionAku Malam, Kamu Siang. Kita ditakdirkan untuk ada, Namun tidak untuk memiliki.