Minhyun menatap Jaehwan yang baru saja selesai makan ramyeon. Dia duduk di sofa sambil menonton kartun di TV. Karena hari ini hari libur, Jaehwan memutuskan untuk tidak mandi sama sekali. Keputusan itu membuat Minhyun ingin menceburkannya ke bak mandi tapi di saat bersamaan juga membuatnya gemas. Jaehwan dalam mode gembel adalah salah satu kesukaannya.
"Jaehwan-ah."
Tanpa menolehkan pandangannya dari TV, Jaehwan menjawab.
"Nee, Hyung."
"Untuk tugas selanjutnya aku akan mengambil tempat yang lumayan jauh,"
Jaehwan langsung memalingkan kepalanya, menatap Minhyun keheranan.
"Aku berencana akan mengambil di daerah Yongsan. Kau tahu 'kan? Koas di sana." sambung Minhyun. Jaehwan masih menatapnya, tentu dengan mulut terbuka. Lebih tepatnya masih heran.
"Aku mungkin akan mencari tempat penginapan juga di daerah sana karena akan menghabiskan banyak waktu jika harus bolak-balik dari Yongsan ke sini jadi..."
"Jadi apa, Hyung?" Jaehwan semakin tidak sabar. Dia juga sedikit kesal karena Hyung yang satu ini tidak melanjutkan pembicaraannya.
"Jadi aku akan pergi dari sini. Seminggu sebelum tugasku sebagai Koas dimulai."
Jaehwan merapatkan mulutnya. Dia menunduk pelan. Minhyun dapat melihat hal aneh di wajah Jaehwan, rasa kecewa. Minhyun pun ikut menundukkan kepalanya. Jujur ia merasa berat jika harus berpisah dari Jaehwan apalagi baru-baru ini dia merasakan kehangatan dari seseorang dan mengetahui bahwa cinta itu indah.
"Hajima."
Minhyun mengangkat kepalanya, menangkap sosok Jaehwan yang memandangnya dengan ekspresi datar lengkap dengan kotoran di ujung matanya.
"Apa?" Minhyun memastikan agar pendengarannya tidak salah mendengar.
"Di sini saja. Jangan kemana-mana." Semburat merah langsung menyebar di kedua telinga Minhyun. Ia juga dapat merasakan pipinya memanas dan dadanya terasa sesak. Ia tak pernah sedilema ini dan semua ini terasa tak nyata baginya.
"Kenapa kau tidak mau aku pergi?"
Jaehwan beranjak dari sofa lalu duduk di tepi ranjang Minhyun. Dia menunduk, Minhyun hanya memperhatikannya sambil berharap-harap cemas.
Kalimat selanjutnya yang keluar dari mulut Jaehwan sukses membuat Minhyun terbang ke surga dunia.
"Semua orang datang karena penasaran lalu pergi setelah tahu siapa aku yang sebenarnya. Kehadiran Hyung membuat semuanya berbeda dan Hyung juga menerimaku apa adanya."
---Kantin kampus terlihat ramai kembali. Setelah libur seharian penuh, kini semuanya telah kembali seperti semula.
5 pemuda baru saja selesai menyantap makan siangnya. Sekarang mereka sedang beristirahat dalam rangka menenangkan perut yang tadinya sedang bersemangat saat makan.
Jika dilihat jelas tidak ada sesuatu yang spesial dari momen ini. Mereka berlima duduk dalam sunyi. Ada yang merapikan meja, membaca buku, memainkan ponsel, dan termenung.
Yang menarik hanyalah mereka berlima tampan dan populer. Ada yang diam-diam memperhatikan dan ada yang terang-terangan membicarakan."Hwang Minhyun." setelah menyadari bahwa seharian ini Minhyun hanya diam, Aron berusaha menegurnya. Yang ditegur masih berada di alam mimpi.
"Ya Hwang Minhyun!"
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?! Kau diam begitu seperti baru saja kehilangan uang!" Aron langsung mengamuk membuat ketiga temannya yang lain terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
room mate; minhwan
FanfictionKim Jaehwan, anggota band kampus yang sedang naik daun dan sering tampil di festival musik. Siapa sangka dia ternyata manusia paling jorok di lantai 4 asrama kampus? Hwang Minhyun, mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang terkenal dengan keramahannya...