Jaehwan mengetuk pintu kamar Jisung yang berada tepat di depan kamarnya. Ia sudah mengenakan piyamanya lengkap dengan membawa gulingnya sendiri. Rencananya ia akan menginap di kamar Jisung, ia masih tidak bisa menatap Minhyun setelah apa yang terjadi tadi siang.
Pintu terbuka menampilkan sosok Woojin yang sedang mengenakan celana selutut dan kaos lengan panjang.
"Ada apa, Hyung?" tanyanya polos sambil mengusap rambutnya sendiri dengan kasar. Tanpa basa-basi Jaehwan langsung menerobos ke dalam untuk mencari Jisung. Woojin berdecak sebal melihat kelakuan seniornya yang satu itu tapi apa yang bisa dilakukan Woojin, senior tetaplah senior.
"Eomma," Jisung menoleh, melihat Jaehwan yang sudah berdiri dengan tatapan anak anjing di dekatnya. Jisung memperhatikan Jaehwan dengan kesal.
"Omo, Jaehwan-ah. Pipi dan guling bentuknya sama saja." ejek Sungwoon lalu dia mendapat pukulan guling dari Jaehwan.
Setelah puas main pukul-pukulan, Woojin yang sudah rebahan di kasur atas buka mulut.
"Apa yang kau lakukan di sini, Hyung?"
Sungwoon pun melirik, "Nee, Jaehwan-ah. Sepertinya kau bersiap-siap akan tidur."
"Ah," pekik Jisung, mengagetkan seisi ruangan. "Jaehwan-ie akan bermalam di sini."
"EH?!" Sungwoon dan Woojin dikagetkan untuk kedua kalinya. Setelah memandang Jaehwan selama beberapa detik, mereka pun saling bertatapan.
"Kenapa Jaehwan-ah? Tumben sekali,"
"Nee, Jaehwan-hyung. Kenapa tiba-tiba sekali ingin menginap di sini?"
Kini Jaehwan yang tersenyum kikuk. Ia duduk di karpet dalam keadaan tidak nyaman dan menggaruk lehernya.
"Begini," ia melirik Jisung, meminta bantuan kepada sosok yang dianggapnya seperti Ibu itu tapi yang dilirik tidak mengindahkan sedikit pun. "Aku sedang ada masalah dengan Minhyun-hyung."
Woojin yang semula rebahan langsung merubah posisinya menjadi duduk karena penasaran. "Hwang Minhyun? Manusia sempurna itu? Masalah apa yang sedang kalian alami? Pasti kau yang memulainya ya, Hyung?"
Jisung yang merasa harus turun tangan langsung melemparkan spidol ke kepala Woojin, menurutnya omongan Woojin terlalu berlebihan dan bisa saja melukai perasaan Jaehwan.
"Ck, anak kecil diam saja!"
"Ini kamarku dan aku berhak tahu alasan seseorang yang ingin menginap di sini, Hyung!"
"Ini kamarmu? Ini kamar kita bersama! Kau pikir kamar ini dibayar menggunakan uang Ayah Ibumu?!"
Sungwoon menutup kedua telinganya. Dengan suara nada tinggi ia pun berteriak,
"AISH YOON JISUNG PARK WOOJIN KENAPA MULUT KALIAN TIDAK BISA DIAM?!"
Jaehwan menghela nafas, ia tidak akan tahu bahwa suasana di kamar ini lebih panas dibandingkan neraka tapi yang lebih mengherankan bagi Jaehwan adalah mereka masih mau bertahan di kamar ini.
Setelah mendengar teriakan Sungwoon, Woojin langsung melempar kembali spidol Jisung lalu rebahan menghadap dinding. Sudah jelas, ia kesal dan marah tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena kamar ini dihuni oleh senior.
"Jaehwan-ah, kau bisa menempati kasur kosong di atas." tunjuk Jisung menggunakan spidol yang tadi dilempar oleh Woojin.
Jaehwan menganggukkan kepalanya. Ia langsung naik ke atas dan merapikan kasurnya."Tapi Jaehwan-ah," Sungwoon buka suara, "Apapun masalahmu dengan Hwang Minhyun, kau harus segera menyelesaikannya. Tidak baik menghindar seperti ini terus karena—"
![](https://img.wattpad.com/cover/131260687-288-k446313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
room mate; minhwan
FanfictionKim Jaehwan, anggota band kampus yang sedang naik daun dan sering tampil di festival musik. Siapa sangka dia ternyata manusia paling jorok di lantai 4 asrama kampus? Hwang Minhyun, mahasiswa kedokteran tingkat akhir yang terkenal dengan keramahannya...