Lucifer

14 3 1
                                    

Kantor Police Nationale, Paris, Perancis

"Apa ada kabar terbaru dari mereka?"

"Non, madame."

Seorang wanita dengan seragam polisi berwarna navy tampak mondar-mandir. Terlihat cemas, dan kebingungan. Ia berpindah dari meja ke meja yang ada dalam kantor pusat penyelidikan dan data. Menanyakan hal yang sama.

"Apa ada kabar terbaru dari jet itu?" dengan jawaban yang sama pula.

"Non, madame."

Lalu tiba-tiba seorang pemuda masuk ke dalam ruangan itu dan berkata.

"Madame Chantelle, we've got a report." Sontak wanita itu langsung menghampirinya dengan cepat.

"Show me."

"Helikopter kita menemukan pesawat yang terbakar di dekat perairan di selat Inggris. Di daerah Lydd."

"Bagus, lanjutkan."

"Menurut data, pesawat itu jatuh karena kehabisan bahan bakar. Datang dari selatan, kemungkinan besar dari Perancis."

"Take me there."

Sebuah helikopter datang dan mendarat diatas sebuah gedung. Diikuti oleh seorang wanita berjaket tebal dengan rambut yang dikuncir kuda, memasuki helikopter itu.

"Kemana kita kali ini Chantelle?" Sang pilot bertanya.

"Lydd."

"Baik."

Kemudian helikopter itu mulai meninggalkan gedung. Dengan cepat terbang ke utara.

***

"Ya, Tuhan. Betapa besarnya engkau. Betapa agungnya engkau. Betapa sucinya engkau." Sesosok makhluk bersayap merah sebesar 2 buah gunung berkata dengan Tuhannya.

"Ya, Tuhan, biarkan aku duduk disampingmu. Biarkan aku naik ke langit, mendirikan tahtaku mengatasi bintang-bintangmu. Aku ingin duduk diatas bukit pertemuan di utara." Kali ini ia berkata dalam hatinya.

"Sekali-kali tidak, saudaraku. Engkau tidak akan pernah mendapatkan hal itu." Kali ini makhluk bercahaya dengan sayap putih yang bersinar benderang, membalas perkataan hati sang merah.

Dan terperosoklah sang merah kedalam lubang. Lubang yang sangat dalam hingga seperti tak berujung. Hingga ia terjatuh diatas sebuah tempat gelap seakan hampa. Namun muncul sebuah suara.

"Kau sudah terjatuh hai bintang timur putra fajar. Kau yang berkata hendak menyamai yang Maha Tinggi. Namun di dunia orang mati engkau diturunkan. Ke tempat yang paling dalam di liang kubur." Suara itu kemudian berganti.

"Inikah yang telah membuat bumi gemetar? Inikah yang membuat kerajaan-kerajaan bergoncang? Yang telah membuat dunia menjadi padang gurun? Dan menghancurkan yang ada, dan tidak membiarkan yang terkurung pulang ke rumah?" Suara itu menghilang.

Tak ada suara lagi. Sunyi. Hening. Terdiam. Dimakan kegelapan.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Panic!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang