Setelah melangsungkan makan malam, Al dan Meyra terlihat bersantai di ruang keluarga dengan di temani acara komedi yang ditayangkan di TV. Keduanya larut dalam candaan, tertawa ringan dengan Al yang terus mengusap kepala Meyra dengan lembut.
Sampai akhirnya Meyra menarik-narik ujung pakaian Al.
"Kenapa?" Tanya Al.
"Keluar yuk!"
Al menggelengkan kepalanya tak setuju. "Udah jam setengah 10, Mey. Waktunya istirahat bukan jalan-jalan."
"Yah, Al, aku mau bubur kacang..." Rengek Meyra.
Al mengangkat sebelah alisnya. "Minta sama Bu Ema aja,"
"Gak ada bahannya,"
"Besok aja yah, pagi-pagi aku cariin." Ucap Al.
Meyra mendengus kesal. "Nyebelin. Gimana kalau ini kemauan anak kita? Mau anaknya ileran?"
"Yaang, ayolah ini udah mal--"
"Ya udah jangan tidur bareng aku." Potong Meyra.
Dan akhirnya Al pun memutuskan untuk menuruti keinginan istrinya itu.
"Ya udah aku beliin," ucapnya seraya berdiri dari duduknya.
"Aku ikut..." Pinta Meyra.
Al menggelengkan kepalanya. "Kamu tunggu aja, aku janji gak akan lama." Ucapnya.
Meyra malah menarik lengan Al dan menatapnya penuh permohonan.
"Aku yang beliin, atau enggak sama sekali?"
Mendengar kalimat itu, Meyra mendengus kesal. Mau tidak mau, ia harus tetap diam di rumah.
"Ya udah,"
"Bagus, aku pergi sekarang ~chu..." Al mengecup bibir Meyra sekilas, kemudian berlalu untuk membelikan Meyra bubur kacang dengan Pak Maman yang menyetir.
Sedangkan Meyra, ia kembali melanjutkan acara menonton TV dengan sesekali mengotak-atik ponselnya membalas pesan dari teman-temannya, teman perempuannya, hanya Athala satu-satunya teman pria yang masih bertahan, tentu saja karena Athala adik dari suaminya sendiri. Ck, bodoh.
Karena bosan, Meyra pun mematikan TV dan memutuskan pergi ke dapur untuk mengambil apel.
Kriieeet...
Meyra menghentikan langkahnya.
"Bu? Bu Ema?" Panggilnya memastikan bahwa suara itu berasa dari asisten rumah tangganya yang mungkin sedang melakukan sesuatu."Suara pintu mana sih?" Gumamnya dengan mengedarkan pandangan.
"Bodo amatlah," sambungnya yang kembali melangkah ke arah lemari es.
Ia pun meraih satu apel dan memutuskan untuk pergi ke kamar saja.
Namun lagi-lagi ia mendengar suara pintu yang berderit."Ya ampun, siapa sih? Jangan pada jail dong," ucap Meyra setengah berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
AlMeyra(Possesive Husband)
Teen Fiction#1inrandom 04/08/2018 "Now, you're my wife." ujarnya. "I know that," jawabku malas. "Jangan tinggalkan aku dan jangan pernah mencoba untuk meninggalkan aku." ucapnya memelukku dari belakang dengan tiba-tiba. "Hn...bagaimana jika aku melakukannya?" t...