SATU : Halusinasi

180 18 6
                                    




HARI ini begitu cerah dan sangat mendukung suasana hati Arga saat ini, ia Arga Adelrad pria tampan satu kampus di falkutas kedokteran bayangkan saja seorang Arga Adelrad yang tampan ini akan menjadi seorang dokter.

Tidak pernah terpikir oleh kedua orang tuanya bahwa anaknya Arga akan menuruti keinginan orang tuanya untuk menjadi dokter, padahal ini sangat terbalik dengan situasi 2 tahun yang lalu dimana Arga adalah anak yang pecicilan.

Dan tidak pernah terpikir olehnya bahwa kejadian itu merubah dirinya begitu besar hingga dia menjadi seorang mahasiswa kedokteran seperti sekarang.

Dia tidak ingin mengulang lagi kesalahan yang sama di masa lalu, dia tidak ingin itu terulang. Sungguh itu sangat menyedihkan baginya disaat seperti itu dia harus menderita sendirian tidak ada penguatnya disana, tidak seperti biasanya.

Mungkin pagi ini sangat cerah tapi tetap saja dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi seolah dirinya sedang di ambang emosi, entah kenapa itu menjadi kebiasaan baginya.

Disini lah Arga kuliah yaitu ditempat yang begitu terkenal di seluruh dunia di USA, dia sudah berusaha keras mengabulkan semua keinginan wanita kesayangannya itu, ternyata semua ini demi wanita itu kan? bukan untuk orang tuanya.

Ini baru semester 3 ia memasuki dunia perkuliahan, dan menurut dosennya dia hanya butuh 3 semester lagi, sangat pintarkan? Dimana rata-rata lulusan dokter membutuhkan waktu 4-5 tahun untuk lulus belum lagi koas, sedangkan dia hanya membutuhkan 3 tahun kuliah dan tidak perlu koas, karna dia melebihi dari segala mahasiswa yang ada disini.

Mungkin tak pernah terpikirkan kenapa dia bisa seperti ini, sebuah alasan di kepalanya sangat banyak, banyak sekali. Hanya dengan ucapan manis yang terakhir kali itu sering terngiang di kepalanya hingga sekarang.

Meski sekarang dia sudah membaik daripada sebelumnya tapi jejaknya masih ada di hatinya, seperti noda kunyit yang terdapat di kaos putih yang sulit untuk menghilangkannya, butuh proses begitu panjang.

Setibanya di kampus dia langsung masuk kelas tanpa berbicara atau menyapa orang di sekitar.

Ya, Arga memang dingin orangnya dan dia hanya memiliki satu teman yaitu Justin. Hampir sebagian wanita di kampus tersebut terpesona oleh kharisma seorang Arga.

Banyak wanita yang selalu meminta tolong kepada Justin untuk di kenalkan kepada Arga tapi semua itu nihil.

Hampir sebagian wa

TBC

Amara&ArgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang