Rindri POV
Aku terbangun ketika mendengar suara tangisan Kenzo dari kamar sebelah. Pintu penghubung kamarku dan Kenzo memang tidak kututup sehingga aku lebih bisa mendengar jika dia menangis. Aku melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 4 subuh.
Aku segera memasuki kamar Kenzo dan menggendongnya. Sambil duduk di sofa yang ada dikamar itu aku mulai menyusuinya. Dengan lahap Kenzo memakan makanannya pagi ini. Tiba-tiba aku teringat Farid yang tadi malam pulang dalam keadaan sakit.
Setelah menyusui Kenzo dan menggantikan diapersnya aku langsung kembali meletakkannya ke tempat tidur bayinya.
"Tunggu sebentar disini ya sayang. Tante mau lihat ayahmu sebentar."
Dengan perlahan aku membuka pintu penghubung ke kamar Farid dan melihat Farid masih tertidur lelap. Kuangkat tanganku untuk menyentuh keningnya. Aku tersenyum mendapati demamnya telah turun. Namun aku langsung memekik kaget ketika tangan Farid tiba-tiba menangkap tanganku.
"Rindri.. maaf.. aku kira kamu penjahat."
"Iya mas nggak apa-apa. aku yang salah karena diam-diam masuk kemarmu. Aku Cuma mau ngecek suhu badanmu aja. Masih ngerasa pusing Mas?"
"Iya, masih lumayan pusing."
"Bagaimana kalau hari ini kamu nggak usah kerja dulu. Pulihkan dulu staminamu."
Aku melihat Farid berfikir sebentar. Dan mengangguk.
"Sebenarnya aku ada rapat nanti. Tapi bisa diwakilkan karena tidak terlalu penting. Benar katamu aku harus istirahat dulu. Oh ya, kamu mau menggantikanku dalam rapat nanti."
"Heehhh... maksud kamu apa Mas?"
"Sekalian kamu belajar juga. Nanti aku meminta tolong asistenku menemanimu. Dia bisa menghandle semua kok. Tapi anggap saja ini latihan kecil terjun dilapangan. Tenang Cuma rapat membahas bantuan ke perusahaan kecil kok." Aku menimang-nimang apakah kira-kira aku bisa. Tapi kenapa tidak. Toh anggap saja latihan seperti yang dikatakan Farid.
"Beneran boleh Mas."
"Bener."
"Oke deh." Jawabku mantap.
"aku akan telpon asistenku untuk datang kesini dan menjemputmu. Jam 10 nanti kamu sudah harus siap ya"
"Baik Mas. Oh saya sekalian titip sama asistenmu suplemen peningkat daya tahan tubuh mereknya" aku menyebutkan sebuah merek suplemen peningkat daya tahan tubuh yang terbuat dari ekstrak tanaman meniran yang sudah cukup terkenal. Mas Farid mengangguk. Aku kembali ke kamar Kenzo dengan Mas Farid yang mengintil dibelakangku.
***
Aku kembali menilik penampilanku di cermin dan memastikan jika semuanya oke. Kuambil bedak dan lipstick kemudian memasukannya kedalam tasku. Setelah itu aku keluar menuju ruang tamu dimana Mas farid telah berada disana sambil menggendong Kenzo. Sementara didepannya terdapat asistennya yang sudah menunggu sejak lima menit yang lalu.
"Maaf sedikit menunggu. Ini aku langsung jalan aja Mas?"
"Iya boleh. Mungkin kamu bisa belajar sedikit-sedikit dari Febrian. Oh ya Feb, kenalin ini Rindri. Dia temanku sekaligus ibu asi dari anakku. Rin, ini Febrian asistenku." Ah.. tak hanya Farid yang tampan, ternyata asistennya pun memiliki wajah yang tak kalah tampan.
"ayo kita jalan saja." Ucap Febrian sambil tersenyum kepadaku. Mimpi apa ku tadi malam sampai dikelilingi dua pria tampan seperti ini.
"Aku jalan dulu Mas. Susu Kenzo ada di freezer. Tanya bi Sarah aja kayak apa cara mengolahnya sebelum diberikan ke Kenzo. Kalau masih pusing minum aja lagi obatnya. Sama vitaminnya dimimum juga. Tapi satu tablet aja sehari oke."
YOU ARE READING
Mother For My Son
Romanceaku kehilangan anakku ketika akan melahirkannya. padahal hanya dia yang aku miliki didunia ini. lalu harus kuberikan ke siapa ASI yang terus menerus aku hasilkan ini. -Rindri- istriku meninggal ketika berjuang melahirkan anakku. dia meninggalkanku d...