5-Liburan (1)

2.7K 82 7
                                    

Ada yang menunggu Baby Kenzo? Hahaha. Saya meminta maaf menghilang terlalu lama. Karena saya sibuk dengan urusan skripsi. Sebenarnya justru jadwal saya gak sepadat kuliah. Tapi entah mengapa nggak mood buat nulis. Yang ada difikiran hanya skripsi, skripsi dan skripsi. Karena telah selesai dan tinggal menunggu wisuda cerita ini saya lanjutkan. Happy reading,

Love, Lysithea Deimos

Matahari pagi sedang bersinar dengan terangnya. Aku membawa Kenzo ke pinggir kolam renang untuk melakukan sunbath. Dengan kacamata hitam khusus bayi dan hanya memakai diapers, kenzo tetap tertidur pulas dibawah sinar matahari pagi. tiba-tiba ponselku berdering dan menampilkan nama mas Farid di layarnya. Aku segera menggeser icon berwarna hijau dilayar untuk menjawab panggilan tersebut.

"hallo mas?"

"Lagi ngapain."

"Oh ini Kenzo lagi berjemur."

"Hah!! Anakku dijemur?"aku langsung tertawa mendengar teriakkan mas farid. Dia benar-benar polos dalam membesarkan anak.

"Iya mas, matahari pagi dapat mengubah provitamin D menjadi vitamin D yang baik untuk bayi mas. Mumpung lagi cerah ini. Tenang aku sudah membeli kacamata khusus kok. Kenzo gak akan silau."

"oh gituu.." ucapnya singkat. Dan aku yakin dia disana mengangguk tidak jelas. Dasar mas Farid.

"Oh ya Rin. Aku nelpon kamu rencananya mau ajak kamu sama Kenzo liburan."

"Liburan kemana mas?"

"Ke Lembang. Aku ngerasa akhir-akhir ini jarang menghabiskan waktu sama Kenzo. Jadi habis jumatan nanti aku langsung pulang dan aku harap kalian sudah siap. Bawa baju untuk menginap 2 malam. Minggu kita baru pulang. Gimana? Kamu setuju?" apakah ada alasan bagiku untuk menolak. Sedangkan dia telah sangat baik padaku.

"Tentu saja aku tidak keberatan. Kan aku hanya menemani kalian. Iya memang kamu agak sibuk akhir-akhir ini setelah kamu sakit itu mas."

"Benerkan. Kalau gitu sampai nanti."

Setelah merasa cukup, aku membawa kenzo kembali masuk dan memandikannya. Setelah itu aku menitipkan kenzo kepada bi Sarah sembari aku menyiapkan apa yang harus dibawa. Setelah menyiapkan barangku dan Kenzo aku berfikir apakah aku juga perlu untuk menyiapkan baju Mas Farid.

Aku pun mengambil ponselku dan mengirim pesan whatsapp pada mas farid. Dan da ternyata juga memintaku untuk menyiapkan pakaian dan kebutuhannya agar nanti bisa menghemat waktu. Aku pun menuju kamarnya dan membuka lemari pakaiannya. Sangat rapi sekali untuk ukuran duda sepertinya. Aku pun mengambil koper kecil yang berada ditempat khusus koper di sudut ruangan. Disana terdapat 3 koper dengan berbagai jenis ukuran. Wajar sih. Farid adalah pengusaha yang mengharuskan dia untuk sering bepergian.

Aku mengamati isi lemari dan mengambil pakaian secukupnya. Setelah itu aku kekamar mandi dan mengambil peralatan mandi mas Farid. Setelah merasa cukup aku meletakkan koper dipinggir Kasur. Aku berencana untuk meminta mas Farid untuk mengeceknya lagi nanti. Hah.. jika difikir-fikir lagi aku merasa seperti istri mas farid. Mengurus anaknya, memasak untuknya, menyiapkan bajunya. Mungkin yang membedakan hanya aku tidak menikah dengannya dan tidak tidur dengannya. Reflek aku langsung memukul kepalaku untuk menghilangkan fikiran-fikiran aneh itu.

Setelah selesai aku kembali ke ruang tengah dimana ada Bi Sarah dan Kenzo berada.

***

"Mas kalau kamu lelah aku bisa menggantikanmu menyetir."

"Nggak lama nanti ada SPBU. Aku mau ngisi bahan bakar sekaligus kita bertukar tempat. Tapi nggak apa-apakan kalau kamu menyetir."

"Aku punya SIM A kok."

Mother For My SonWhere stories live. Discover now