Bel istirahat pun berbunyi. Seisi kelas XI IPA 3 berbondong bondong meramaikan kantin, terkecuali Adit yang lebih memilih untuk mengasingkan diri dari siapapun. Ia pergi menelusuri seluk beluk ruang yang ada di SMA Mekar Indah. Sampai pada suatu titik, Adit menemukan sebuah ruang yang terlihat kumuh, juga tak besar, namun ruangan itu jauh dari peredaran siswa siswi. Ya, Adit menemukan ruangan yang ternyata itu gudang sekolah. Gudang itu berada di sudut belakang sekolah.
Di bandingkan harus ke kantin seperti siswa lainnya, Adit lebih memilih untuk bersantai di gudang itu sambil menghisap sebatang rokok.
"Dek, ngapain di situ" sahut pak Maman penjaga sekolah yang sontak membuat Adit kaget
Ia segera mematikan rokoknya yang baru saja ia bakar.
"Hm.. Gak ngapa ngapain pak" jawab Adit
"Saya pak Maman, penjaga sekolah. Kamu kok malah di sini, enggak ke kantin bareng teman teman mu?"
"Enggak pak, saya lebih suka di sini. Lebih tenang rasanya, jauh dari orang orang"
"Yaudah kalau begitu, bapak tinggal ya" ucap kembali pak Maman
"Ee.. Pak" sahut Adit seketika pak maman ingin meninggalkan dia.
"Iya, kenapa dek?" jawab pak Maman
"Jangan laporin saya ke pak Viktor ya, kalau saya tadi merokok"
"Hmm... Iya. Tapi awas ketahuan sama guru guru yang lain ya, nanti saya juga bisa kena marah"
"Iya pak. Terimakasih"
Adit akirnya menemukan tempat untuk sembunyi dari kebisingan yang akirnya ia jadikan bescamp untuk menghindar dari siapapun. Ia pun kembali menghisap rokoknya.
----
----"Eh... Kamu kamu semua tau gak" sahut Dandi. Tetapi pembicaraan itu belum selesai, Aryo langsung memotongnya
"Enggak" sambut Aryo memotong pembicaraan Dandi
"Ihhh... Dandi belum selesai ngomong lohhhhhh. Ih sebel deh sama Aryo" balas Dandi dengan nada manja.
Perkataan Dandi membuat Reza, Putra dan Aryo ketawa sejadi jadinya.
"Malah ketawa. Dandi itu mau nanya loh, sih Ganteng kok gak ikut kita ke kantin ya?"
"Si ganteng siapa?" sambut Reza
"Itu lohh, calon caem caeman aku, Adit" lanjut Dandi
"Astagfirullah, allahuakbar allahuakbar, yallah yallah. Sadar woy Dacong. Adit cowok, bukan cewek" seru Aryo dengan lebay sehingga menyebabkan seisi kantin menoleh ke arahnya. "Eee... Sory guys guys, girl girl, boy boy. ini temen gua lagi kesurupan hehehe, sory ya" lanjut Aryo seraya mengangkat kedua tangannya meminta maaf ketika ia menyadari dirinya jadi sorotan.
Reza dan putra tertawa geli Melihat tingkah Aryo dan Dandi, terkecuali Dandi yang mukanya merah merona karena malu.
"Eh guys, gua kok tiba tiba berfikir gini ya. Kalau kita bisa akrab dengan Adit, mungkin kita akan aman dari gangguan Doni CS. Iya gk sih" ucap Putra yang seketika berhenti dari tertawanya.
Selama ini memang mereka sering di ganggu oleh Doni CS. Merka sering di palaki, kalau mereka melawan mereka akan di pukuli.
"Kenapa lo bisa yakin banget kalau kita deket sama Adit, kita bakalan aman dari pereman pereman yang sok jagoan itu?" jawab Reza membalas perkataan Putra
"Lo liat aja, semenjak Adit dateng ke sekolah ini, cuman dia yang berani ngelawan Doni CS" ucap Putra
"Ya karena dia belum tau, kalau Doni CS itu pereman di sekolah ini" jawab Reza
![](https://img.wattpad.com/cover/135746560-288-k435910.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Soal Rasa
Teen FictionSeorang jankie narkoba yang harus merasakan sakau bukan main. kali ini candu yang ia alami bukan karena barang terlarang, melainkan candu akan cinta.