17 - Begin

138 8 85
                                    

🎶Now playing - Fallin' Flower🎶

"Hari ini mau kemana??" Tanya Hana pada teman- temannya. Mereka sedang berkumpul di Masion 3 karena di sana ada Harin , Jiyeon dan Minhae yang belum kembali setelah kejadian Harin mendadak hilang tadi

"Tadi kata kak Gyu kita di ajak sama kak Jeong jalan. Bareng- bareng sama temen- temen kakak gue. Pada mau gak?" Kata Jiyeon menjawab serta bertanya pada teman- temannya

"Ikut gak lo, Rin?" Tanya Minhae pada Harin. Pasalnya Vernon pasti akan ikut dan setelah kejadian tadi apa iya Harin berani untuk bertemu dengan Vernon??

"Eum. Gapapa kok" kata Harin. Walau sebenarnya gadis itu ingin lari saja ke kamarnya jika harus bertemu dengan Vernon. Tapi ia tidak mau menghancurkan liburan teman- temannya hanya karena ia takut bertemu dengan Vernon.

"Byeol gimana? Minhae sama Hana sih gausa di tanya ada bucinnya. Lo ikut gak?" Tanya Jiyeon yang atensinya jadi fokus pada Eunbyeol

"Ya ikutlah, masa gue sendirian di sini"

"Ok. Gue kabarin kak Gyu kalo gitu" kata Jiyeon yang langsung meraih ponselnya untuk menghubungi Mingyu. Jadi ya jadwal hari ini di persembahkan oleh kakak Jiyeon. Yoon Jeonghan. Ntah mau kemana, Jiyeon mah ikut- ikut saja.

"Udah gue kabarin ke kak Gyu. Kita mandi terus siap- siap aja. Nanti langsung ke mansion 1 aja. Kata kak Gyu kumpul di sana." Kata Jiyeon memberikan info yang tadi ia dapat dari kakak tengahnya itu.

"Ok. Gue, Minhae sama Eunbyeol balik ke mansion kita kalo gitu" kata Hana

"Jam berapa tapi kumpul di sananya?" Tanya Eunbyeol

"Pada mandi dulu aja deh, nanti di kabarin. Kak Gyu juga belum tau. Kak Jeong belum kasih info lagi" kata Jiyeon

"Oh ok. Kita balik ya" kata Eunbyeol yang di jawab anggukan oleh Jiyeon dan Harin. Setelah ketiga temannya itu pergi. Atensi Jiyeon langsung terarah kepada Harin yang masih terlihat murung.

"Kenapa lo? Masih galau di omelin kak Non?" Tanya Jiyeon yang melihat Harin dengan wajah sendunya

"Gue baru kali ini liat dia marah. Gue nggak tau rasanya sesedih itu di omelin dia. Padahal kalo di omelin Minghao gue malah kesel"

"Hati lo ngerasa bersalah kali sama kak Non" kata Jiyeon

"Iya kali ya. Tapi kakak lo kan bukan siapa- siapa"

"Tapi hati lo uda milih kak Non untuk jadi siapa- siapa. Well tapi, di antara kak Jeong, kak Gyu dan kak Non. Kak Non emang yang paling susah buat di tebak. Cara dia mengekspresikan dirinya paling beda dari yang lain" kata Jiyeon sambil menerawang jauh, mengingat- ingat tentang ketiga kakaknya itu

"Kalau kak Jeong orang yang blak- blakan, nggak suka bertele- tele. Kalo udah ngomong A ya A, nggak bisa jadi B. Kak Jeong orang yang perhatian walau keliatannya dia cuek tapi jauh di dalam hatinya dia mikirin kak Gyu, kak Non, gue dan juga Hana. Dan kayanya sekarang priority kak Jeong udah berubah. Bukan gue tapi Hana. But I'm so glad that he find the best one."

"Kalo kak Gyu. Walau keliatan perfect luar dalam gitu. Termasuk yang paling ceroboh di antara kita berempat. Paling detail kalo uda urusan keperluan kita berempat terutama gue. Walau lebih suka ngedengerin keluh kesah kita bertiga, tapi sebenarnya kak Gyu juga kadang suka cerita dan tuker pikiran sama kita bertiga."

"Kak Gyu, walau di keadaan terberat apapun, dia selalu ada walau cuma lewat pesan suara. Dan gue tau kak Gyu lagi suka sama orang. Tapi kayanya dia nggak mau cerita soal itu. Tapi mungkin karena gue adeknya kali ya? Jadi gue tau kalo dia lagi nutupin sesuatu?" Cerita Jiyeon panjang lebar

la maison ; RepublishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang