Di dalam sebuah mobil minibus berwarna hitam , cerita-cerita ini dimulai.
Jatuh cinta, patah hati, bahagia, lelah, sedih, kebohongan, keluarga, pertemanan.
Diiringi lagu-lagu dari playlist mobil, Ardan mengajak kita untuk menyimak cerita-cerita dan...
Seorang wanita cantik dengan dandanan masa kini memasuki mobil bertepatan dengan diputarnya single teranyar Dua Lipa yang berjudul IDGAF-akronim dari I Don't Give a Fuck. Yah, bahasa gaul American Kids gitu deh.
"Selamat siang,Mbak. Ke Kota Kasablanka ya tujuannya," sapa Adi yang hanya dibalas dengan anggukan sekedarnya oleh wanita itu.
Wanita itu nampaknya sibuk sekali. Terlihat dari barang bawaannya-setumpuk map berisi berkas dan tas laptop- ditambah tas kecil yang kuduga berisi barang-barang pribadi. Dilihat dari tampilan dan outfit blazernya sih, kayaknya mbak-mbak ini tipikal wanita karier cantik dan mapan. Lihat aja, tatapannya nggak beralih dari ponsel keluaran terkini. Jarinya yang lentik sibuk mengetik di atas layar ponsel seolah tidak mau melewatkan pesan yang masuk.
Adi mulai memasukkan persneling ke gigi satu kemudian menginjak gas. Namun belum juga aku mulai jalan, tiba-tiba sesosok pria meloncat di depan mobil. Kedua tangannya terentang lebar menghalangi aku untuk berjalan.
Adi refleks menginjak pedal rem secara tiba-tiba, membuat wanita penumpang tadi terlonjak kaget. Hampir saja muka cantiknya mencium bangku depan.
"Ada apa sih..." wanita tadi sontak berhenti bicara ketika melihat sosok pria yang ada di depan mobil. Matanya membelalak kayak lagi lihat hantu.
Sosok pria berpakaian necis tadi tiba-tiba sudah ada di samping mobil. Dia mengetuk-ngetuk jendela bagian tengah, seolah meminta si wanita tadi untuk keluar dari mobil. Tapi yang dipanggil malah menyingkir ke sisi lain.
"Mas, mas jalan deh. Buruan mas!" pinta wanita itu sambil menepuk-nepuk bahu Adi. Adi garuk-garuk kepala. Gimana mau jalan kalau di depanku banyak orang yang menghalangi. Kurang lebih ada lima orang berbadan kekar berdiri di depanku, bahkan udah nempel sama badanku.
"Aduh,ini gimana Mbak. Nggak bisa jalan," kata Adi polos. Adi panik dan bingung. Apalagi pria tadi makin keras aja ngetukin jendela kayak orang kesurupan. Tiba-tiba salah satu dari orang berbadan kekar mengetuk jendela supir, memberi isyarat Adi buat mengunlock pintu.
"Mas, jangan bukain pintunya!"
Terlambat. Karena takut, Adi akhirnya nurut buat bukain pintu. Si pria berbaju necis tadi kemudian masuk ke dalam mobil dan duduk di samping wanita tadi. Adi cuma diem,bingung harus ngapain.
"Mau ngapain lo?!" bentak si wanita.
"Nad, maafin aku. Please,Nad. Pleaseee!"
Oke, kayaknya bakal ada adegan sinetron bentar lagi. Eh atau jangan-jangan ini lagi syuting acara jebakan gitu yaa. Aku lirik-lirik, siapa tahu ada kamera tersembunyi.
"Gue kan udah bilang,gue udah maafin lo. Sekarang pergi dari hadapan gue!" sang wanita masih membentak-bentak.
Diam-diam, aku tahu kalau Adi curi-curi pandang dari spion tengah. Kayaknya sih dia lagi mencerna apa yang sedang terjadi antara dua makhluk berwajah mirip artis sinetron itu. Terlalu rupawan untuk jadi kenyataan.
"Kalau lo udah maafin gue, kenapa lo masih nolak buat ketemu gue Nad? Please, Nad kita bisa perbaikin ini. Kita bisa balikan kayak dulu lagi,Nad" si pria memohon-mohon. Tangannya tertangkup di dada, meminta belas kasihan.
Mendengar ucapan si pria, wanita itu tertawa sinis. Tawanya ngalahin emak-emak jahat di sinetron kejar tayang tivi Indonesia.
"Hahaha, balikan kata lo?! Ngimpi!"
"Nad,please. Gue janji nggak akan nglakuin itu lagi. Gue bahkan udah dua bulan nggak pegang alkohol demi lo,Nad. Please, Nad.." si pria meraih tangan wanita yang dipanggil 'Nad' itu tapi langsung ditepis.
"Come on, Nad. Apa lu nggak kangen masa-masa kita dulu? Gue akan beliin lu Jimmy Choo keluaran terbaru atau....atau...make up? Lu mau gue kadoin make-up lagi kayak dulu? Lo inget kan waktu kita liburan ke Lombok berdua? Gue kangen masa-masa itu Nad. Dulu bahkan lu bilang...."
"STOP!STOP IT!" teriak si wanita kesal dan frustrasi. Ia menghela napas.
"Denger ya, gue nggak mau tahu dan nggak peduli lagi soal lo. Mau lo berhenti minum dua bulan kek, tiga tahun kek, gua gak peduli. Bodo amat.."
"Tapi, Nad.." si wanita mengacungkan tangan ke udara.
"Dan gak usah coba-coba merayu gue dengan kenangan-kenangan masa lalu deh. Itu semua tuh bullshit tau nggak. Bull-shit!. Cuma omong kosong yang lu umbar dan lakuin ke semua cewek. Udah berapa cewek lu gituin, hah?!"
Oh. Jadi itu biang permasalahannya. Hm,lelaki jaman sekarang. Susah memang mencari yang setia kayak Adi.
"Tapi, Nad. Please,Nad. Kasih gue kesempatan satu kali lagi. Demi apapun, gue udah berubah demi lu. Cuma demi lu seorang,Nad. Lu bisa nanya teman-teman gue kalo gak percaya. Nih, cek hape gue nih. Nggak ada lagi chat sama cewek, Nad..."
"Rayhan..." sang wanita memanggil dengan pelan.
"Ya?" si pria terlihat berbinar, berharap si wanita akan memaafkannya.
Si wanita tersenyum penuh arti. "You know what? I don't give a fuck...about you. It's too late to apologize, so save it, get gone and shut up".
Bersamaan dengan itu, si wanita membuka pintu mobil dan dengan sekuat tenaga mendorong pria tampan tadi keluar dari mobil. Ia kemudian menutup pintu dan menurunkan kuncinya. Semuanya dilakukan sekelibat mata, hanya dalam hitungan detik.
"Jalan Mas. Tabrak aja udah itu yang di depan. Nanti juga minggir sendiri!" perintah si wanita kepada Adi.
Aku pun jalan segera sesudah Adi menginjak pedal gas. Meninggalkan pria rupawan namun miskin cinta tadi bersama segerombolan pengawalnya. Sementara itu, si wanita tetap kalem. Duduk manis dan merapikan bajunya seolah tidak terjadi apa-apa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Author's Note
Heheheh...ganteng banget ya mas-mas tukang selingkuhnya.