2.nyebelin

29 5 0
                                    

Mendengar ledekan Gilang yang semakin menggebu,Anita semakin kesal. Dengan gagah dia melangkah mendekat.

"Kamu kalau ngomong hati hati ya ! Kamu fikir..."

"Anita..! Gilang..! Ada apa ini?!"
 
Suara yang menggelegar marah itu membuat Anita dan Gilang serentak terbungkam seribu bahasa. Wajah keduanya seketika pucat.

  Buk Nora tersenyum tipis sambil mengamati Anita dan Gilang

  "Fera bilang kamu sakit,Anita apa betul itu?"
Tanya Bu Nora dengan sinis saat melihat perut Anita yang nampak penuh karena kekenyangan.

Anita menelan ludahnya.Nasiib! Keluhnya dalam hati.

"Tadi kamu dicari Pak Wibi,Gilang,"
Lanjut Bu nora mengalihkan pandangannya.

"Katanya kamu menghilang secara mendadak.Betul?"

Anita memandang Gilang dengan kaget.Jadi.. cowok itu juga ngabur?

"Hm... rupanya kalian mulai bikin janji ya disini?ck..ck..ck.. pasangan baru rupanya!"

  Anita tersentak mendengar sindiran Bu Nora. Pasangan? Bueh... enak saja! Keluh Anita dalam hati

   "Kami tidak membuat Janji,Bu!" Protes Anita cepat.

Buk Nora melotot marah
    "Saya tidak menyuruh kamu berbicara, Nona! Kamu berdua,ikut saya ke kantor!".

Dengan lesu mereka melangkah mengikuti Bu Nora ke Ruang Guru.Anita mengeluh pelan
    "Lebih baik dia mati saja dari pada di ceramahi panjang lebar kali tinggi bersama cowok satu itu".

  Pada saat itu bel istirahat berdering nyaring. Dari ruang kelas Fera keluar dengan langkah ringan.

Saat dia mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling, dia melihat Anita tengah lesu menuju ke kantor guru.
Dengan wajah menunjukan rasa heran,Fera berlari mendekati Anita.

"Kenapa kamu,Anita ?" Tanyanya dengan nafas memburu.

Anita menoleh tak bergairah "Biasa...".

Fera melirik ke arah Gilang dengan tatapan menyelidik

"Siapa dia?" Tanya Fera kepada Anita

"Musuh besarku!" Jawab Anita mendadak ketus 
"Namanya Giltol!" Jawab Anita lagi..

  "Kok namanya aneh banget?" Tanya Fera heran.

"Giltol itu artinya Gilang tolol!"

     Gilang menoleh cepat "Siapa yang tolol?!" Desis Gilang dengan nada marah.

"Kamu!" Jawab Anita

"Heh !! Mentang mentang kamu tolol, bukan berarti kamu bisa seenak enaknya nyari pengikut begitu,ya!" Jawab Gilang dengan geram

  "Aku? Tolol?! Enak saja" elak Anita dengan kesal.

  "Memang Enak!"  balas Gilang

Anita melotot makin lebar. Gilang membalas dengan sengitnya.

"Heh! Buaya kamu yang tolol!"

"Kamu!"

"Ka.."

"Ya,ampuuun.. apa-apain ini?!"
Bentak Bu Nora melerai. Matanya melotot sebesar jengkol.

"Kalau mau berantem didalam! Jangan bikin ramai disini"

  Dengan perasaan sebal Anita menatap biji mata Gilang. Gilang tidak mau kalah.  Dia pun balas menatap.
  Sehingga untuk beberapa saat lamanya, mata mereka terus beradu sampai akhirnya Anita tak tahan lagi menahan amarahnya.

"Jelek kamu!" cecar Anita

"Kamu yang jelek!" balas Gilang dengan sengit

"Kamu!"

"Kamu!"

"Anita! Gilang!" Bentak Bu Nora menghentikan adu mulut Anita dan Gilang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang