Hari ke-1 sekolah

2 0 0
                                    

Jam baru saja menunjukan pukul 05:00 pagi, tapi Syifa udah bangun dan bersiap siap untuk pergi kesekolah. Yah,,, tepatnya sekolah baru, karena Syifa baru aja lulus SMP dan bakal masuk ke SMA. Syifa daftarin diri di SMA Merah Putih Bandung.

“pffftt,,, ini masih pagi banget untuk berangkat sekolah, tapi syifa gak bisa lagi nutup mata Syifa” aku melihat jam yang masih saja menunjukkan pukul 06:05 pagi.

Gue turun kebawah dan melihat suasana rumah yang begitu sepi dan gue Cuma bisa menghembuskan nafas saja.

“eh non Ifa kok udah bangun aja non? Ini masih pagi banget loh buat berangkat sekolah.” Bi Ira menghampiriku yang baru saja duduk di sofa ruang keluarga.
“iya bi. Tadi Syifa gak bisa tidur lagi, jadi Syifa siap – siap aja buat kesekolah” jawab ku enteng tanpa melihat kearah bibi.

“yaudah bibi siapkan makanan dulu ya non” bibi pergi kedapur uuntuk menyiapkan makanan untuk ku.

Sambil menunggu bibi aku hanya menonton televisi, dan tidak beberapa lama bibi memanggil ku untuk sarapan. Hanya ada aku saja yang ada di ruang makan yang begitu besar ini.

Next time.

Syifa memasukkan mobil Syifa kedalam parkiran sekolah yang begitu besar dan terkenal di Bandung. Syifa memarkirkan mobilnya di parkiran siswa, dan Syifa melihat ada beberapa motor ninja disana dan kurasa yang duduk diatas motor itu adalah sang pemiliknya.

Mereka sepertinya bukan anak good students. Syifa keluar dari dalam mobil yang berwarna merah itu dan berdiri disebelah mobil itu dan otomatis anak yang diparkiran melihat kearah Syifa, karena Syifa bisa dibilang anak yang memiliki ciri yang berbeda. Termasuk 7 cowok yang duduk di atas motor ninjanya.

Syifa tidak perduli dengan tatapan mereka dan pergi menuju lapangan tempat  anak baru ngumpul.

“ok. Semua anak baru segera ngumpul ke sini, segera!!!” seseorang berseru menggunakan speaker. Dan Syifa pun berlari kesana.

“hai semua, perkenalkan nama kakak Difa Sahputra dan kaka adalah ketua osis disekolah ini, dan selama MOSB kami semua yang didepan ini akan memantau semua kegiatan kalian semua hingga selesai. Apa ada yang ingin bertanya?” jelas kak Difa panjang lebar.

“Kak kapan kita masuk kekelas, gue capek berdiri terus dari tadi” seru seseorang dibelakang ku, dan menurut ku dia adalah anak yang akan menjadi pengacau di sekolah ini.

“ok. Kalian boleh masuk ke kelas kalian masing masing, dan kalian bisa melihat nama kalian di depan kelas masing masing ada di tempelkan, dan dalam waktu llima menit kalian harus sudah masuk kekelas kalian masing masing!!!” kak Difa berseru dengan tegasnya.

Semua siswa berlari mencari kelas masing masing dan gue bisa nemuin kelas gue dengan mudah karena sudah ada orang yang beritahu dimana kelas gue berada. Gue masuk kelas dan duduk di  kursi urutan nomor tiga dari depan dan dari pintu.

Tidak lama kemudian kak Difa dan tiga orang temannya masuk kekelas dan kami semua duduk di kursi kami masing masing.

“kalian cepat juga geraknya” kata kakak yang ada disebelah kiri kak Difa.

“ok. Perkenalkan nama kakak ini Arif.” Kak Difa memperkenalkan temannya yang tadi berbicara. Dia memiliki badan yang tinggi, putih, rambut yang ditata rapi, hidungnya mancung, dan badannya maco.

“ini kak Fahri dan ini kak Risa” lanjut kak Difa.
Kak Arif berbadan besar, kulitnya berwarna sawo matang, dan dia sedikit cuek bebek. Kak Risa perawakannya rambut panjang di gerai, tinginya hampir sama dengan ku, putih, mancung, dan mungkin dia cewek terfavorit disekolah ini.

“ok. Sekarang perkenalkan nama kalian masing masing.” Kata kak Risa dengan muka galaknya. Semua memperkenalkan namanya dan sekarang giliran ku.

“perkenalkan nama saya Syifa Azurra Cantika, bisa dipanggil Syifa” ucap ku dengan tatapan kosong lalu duduk kembali.

“lo cantik juga, lo campuran ya?” Tanya kak Arif

“makasih kak. Tapi Syifa asli orang Indonesia.” Jawab ku singkat.

Perkenalan dan perkenalan pun berlalu. Dan saatnya istirahat, aku hanya duduk dikelas dan memasang earphone ku. Tanpa ku sadari kak Difa berdiri disebelah ku lalu duduk di depan ku.

“lo gak istirahat?” tanyanya sambil menarik earphone ku. Aku mendongakkan kepala ku dan menatapnya sedikit bingung.

“oh. Gak kak, lagi malas jalan.” Aku menatapnya.

“hmm, panggil aja Difa gak usah pakai kaka, dan kalau ngomong sama gue santai aja” dia menatap ku dan tertawa kecil.

“ok Difa” aku menjawab singkat sambil tersenyum. Dari kejauhan tanpa aku ketahui ada yang sedang memandangku tidak suka.

Jam pun berlalu waktunya pulang kerumah. Aku merapikan tas ku dan pergi keparkiran tempat ku memarkirkan mobil ku. Sesampainya diparkiran aku meletakkan tas ku di kursi penumpang, saat aku ingin melajukan mobil ku, aku merasa aneh dan melihat ke ban mobil dan ternyata ban mobil ku kempes.

“kok bisa kempes sih? Perasaan tadi pagi baik baik aja deh.” Aku merasa bingung.

“tadi gue liat ada yang ngempesin ban lo.” Seru seseorang di belakang ku. Aku berbalik dan melihat ke belakang. Dia adalah anak yang tadi pagi gue lihat di parkiran bareng temen temennya.






Hai...
Makasih yang udah baca
Maaf kalau ada typo atau kesamaan nama dengan cerita orang lain 🙏🙏

Oh iya, ini cerita pertama ku. Jadi maaf kalau sedikit gaje 😅😅

Comment ya 🙏

Salam kenal
AyuNingsy 😊😇

Syifa RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang