Here's My Story

52.9K 4K 191
                                    

Mencintaimu pilihan.

Bertahan di sisimu kewajiban.

Menerima takdir urusanku.

Aku, di sini, bersama kesepian menantikan kepulanganmu.

Akankah ada satu rasa yang singgah atas namaku?

Pernahkah kau mengingat sekadar wajahku dalam satu detik kehidupanmu?



Gerak gemulai Rodriges menyusuri rumah barunya bak seorang detektif menginvestigasi lokasi pembunuhan. Setiap inci diamati, sesekali kami beradu pandang. Selalu dia yang pertama melepas tatapan kami. Melenggok anggun membelakangiku. Dasar cupang satu ini, nggak ada rasa syukurnya. Memangnya siapa perempuan tolol lain yang mau menyia-nyiakan perawatan meni-padi hanya untuk mengganti air akuarium dekilnya.

"Jangan lihat Rod seperti kamu mau memasukannya dalam penggorengan panas!"

Err, jika bukan karena pria yang berdiri di belakangku kini, mana mau aku menyentuh selingkuhan dalam kamar tidurku.

"Rai, bisa kita pindahkan Rodriges ke tempat lain? Dapur maybe?" Usulku pada Raihan yang tengah asyik menggosok rambut basahnya menggunakan handuk.

Satu alisnya naik dan ekspresi menyebalkannya keluar. Jika pasal kekerasan dalam rumah tangga tidak pernah dilegalkan oleh hukum negara, sudah habis aku cakar manusia bernama Raihan.

"Dan membuat Rod makin mendekati ajalnya dengan penggorengan dan kompor kamu? Never ever dream of. Even for a century," ketusnya.

Makhluk ber-perkutut setan satu ini ya!

Aku menumpuk lagi satu baris catatan dosa (menurut Arvel) dalam buku malaikat yang nangkring di bahu kiri karena pikiranku mengumpatnya.

Semua pasti berpikir ikan yang besarnya hanya sejempol bisa diberi nama Rodriges tapi aku menyebutnya selingkuhan. Sumpah demi liptint Tony Moly yang baru aku beli dua hari lalu, Rodriges ini cewek slash betina slash female slash yang menghasilkan sel telur. Begitu yang diakui penjual ikan.

Satu kali aku pernah tanya Rai kenapa pilih nama Rodriges padahal ada jutaan nama wanita beredar di dunia. Jawabannya mencengangkan. "Kenapa kamu yang repot memikirkan nama yang aku berikan? Aku yang membelinya, aku yang memilih nama itu. Kalau kamu mau panggil dia pakai nama lain, aku tidak akan melarang."

Sialan tingkat iblis banget kan!

"Aku punya rencana lebih 'manis' buat Rod. Dimasak cuma mempercepat kematiannya," kataku dengan senyum tidak kalah culas. Come on, I am Diara, half of my name has the negative energy for people. Sebenarnya Rai yang sering memaksa energi negatifku bebas merdeka. He's the bastard devil by the way. Rai menghentikan aksi mengeringkan rambutnya. Kalau ada yang melihatnya keramas pagi-pagi begini pasti berpikir dia mandi yeah yeah yeah nggak usah kupas lebih lanjut. Padahal kami, nggak usah bahas.

Balik ke niatanku semula. "Aku bakal buang Rod ke empang bawal biar diburu ikan besar buat jadi mangsa. Rod pasti merasa 'bahagia' bertemu hewan-hewan sejenisnya yang bersirip dan berinsang," ancamku.

Tanggapan Rai sesuai keinginanku. Dia menggertakan giginya dan melempar handuk ke kasur.

Aduh, itu baru aku ganti sepreinya. Basah deh, bau deh, nggak enak lagi dipakai alas tidur. Minta banget disantet. Aku memicing kesal tapi Rai malah tolak pinggang menantang.

"Jangan coba-coba atau aku jamin tidak ada Diara si cantik dalam 24 jam usaha penculikan Rod," balasnya serius.

Siapa istri di sini? Siapa ikan cupang peliharaan yang harganya nggak sampai sepuluh ribu? Nggak salah kan aku sebut Rod ini selingkuhan dalam kamar?

"Rai, nggak ada ya ancaman blokir kartu kredit lagi?"

Tangannya pindah ke depan dada, bersedekap. Kaos putihnya mencetak bentuk dadanya yang... seriously do I have to describe? He's damn hot, speechless.

"Bisa kalau berkaitan Rod," katanya penuh unsur ancaman nakal. Dan seringainya, ugh, benar-benar memperburuk awal hariku.

Oh, stop nonetheless, nggak boleh kalah sama cupang. I am Diara Annasya.

"Jangan kaget kalau Mami Yulia datang kurang dari 24 jam kamu blokir kartu aku." Balasanku menghajarnya telak.

Rai boleh jadi suami brengsek. Begitu urusan orangtua, dia berubah jadi good puppy. Aku lihat jelas gimana mukanya kerat-kerut nahan emosi dan dia pergi sambil teriak, "Rod tetap di kamar. Titik!"

Aku memutar mata dan melirik malas Rod nyebelin tingkat iblis di meja khususnya yang berdampingan meja riasku. Adakah perempuan lain yang menghadapi selingkuhan suaminya tepat di dalam kamar pribadi mereka? Di samping meja rias istrinya? Kalau ada, beri nomor kontakku agar kami bisa mengajukan petisi ke komisi perlindungan istri teraniaya untuk mengatur undang-undang pelarangan hewan -terutama cupang centil- berada dalam radius sepuluh meter dari ranjang.

"Mau aku bejek kamu," kataku sambil memeragakan cara mencekik dengan kedua tangan.

"Di, jangan ganggu Rod!" Seruan Rai dari luar kamar mengejutkanku.

Fix, aku berada di ujung tanduk rumah tangga. Karena --dengan rendah hati-- seekor cupang yang dibeli Rai di pinggir jalan telah merebut perhatian suamiku.

I'm a desperate wife and here's my story.

###

RaiDi nongol 🎉🎉🎉

Cerita ini mungkin bakal ada alur maju-mundur syantikk...

Peringatan:
alur mundur bisa jadi tidak beraturan, mohon perhatiannya saat membaca
ฅ( ̳• ·̫ • ̳ฅ)♡

Equivocal - We Spell Love, T.I.M.E!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang