Waktu akan selalu bendenting mengikuti irama detakanya
Tak kan usai walau ribuan jiwa berusaha tuk menghentikannya.
Ia adalah piawai hidup yang tak kita sadari..
Yang selalu kita acuhkan...
Hingga tiba saat manusia dengan ego menyalahkan waktu.
Dimanakah seraut pemikiranmu duhai manusia??
Tak kuasakah engkau menghentikan waktu?
Mengapa?
Mengapa?
Mengapa?
Selalu saja ia kau salahkan.Bukan kah kesalahan yang terdapat dikau!
Tak dapat disangkut pautkan dengannya....Waktu....
Bilamana kau bisa menjerit...
Maka menjeritlah...Menjeritlah...
Menjeritlah sekuat tenagamu.
Agar mereka sadar..
Bahwa kau tak pernah dihargai..
Tak pernah...Kau tak pernah diperdulikan..
Bagaikan semerawut bunga nan indah
Namun tak terurus..Dialah waktu
Siapa lagi??
Yang selalu merperhatikanmu selain waktu..Dia selalu memandang mu..
Walau kau bahkan tak mengindahkannya.Waktu baginya
Ia akan tetap berputar mengikuti porosnya..Menasehati setiap jiwa dengan setiap dentingannya
Menasehati setiap jiwa dengan penyesalan karenanya.
Bukan!
Penyesalan itu tak berasal dari waktu..
Penyesalan itu datang dari kemalasan manusia sendiri.
Waktu
Kau teramat baik ....
Kau teramat penyabar.Menghadapi miliyaran jiwa..
Yang boleh jadi tak pernah memerdulikan kau?Waktu
Tetaplah berdentang...
Sampai tiba masanya.
Masa ketika mereka....Mereka sadar bahwa kau lebih berharga
Sangat berharga...
Ketimbang apa pun..
====
Bagiku membuat Puisi bukan sesuatu hal buruk. Menyenangkan jugalah. Dari dulu sekali aku Sudah jatuh hati pada karya prosa. Walau tak sampai berpuisi sepanjang waktu macam orang gila..
Hei,, aku tak Sefanatik itulah.
Puisi... Yah, sebelum aku mengenal fiksi.. Puisilah yang menjadi teman harianku.
Pilihan diksi teramat sering menghujani hariku.Kalian tahulah?
Bagaimana orang tanpa puisi!
Setelah bertahun-tahun bersamanya. Baiklah kita kembali kepembahasan pokok puisi diatas.Tema puisiku kali ini tentang "Berharganya Waktu"
Aku tak tahu penting atau tidak, memberikan keterangan tentang puisi yang dibuat.Namun yang jelas aku akan menjelaskan tentang puisi diatas.
Seperti judulnya diatas "Salahkah Waktu"Mengapa aku membuat judul sedemikian rupa??
Karena aku suka miris sekali melihat realita yang ada..
Tentang bagaimana orang-orang bersikap.Tentang waktu yang terus-menerus disalahkan. Seperti: "Cepet amat nih waktu. Gak bisa dilembetin dikit napa! Aku kan masih mau 'Main' huh"
Di paragraf pertama.
Aku menjelaskan bahwa sedikit apapun waktu yg berlalu ia tak pernah bisa kembali lagi kedetik semula. Jadi kita harus pandai-pandai mengatur waktu.Serta di bagian mengapa?
Itu adalah pertanyaan hati. Kenapa kita selalu tidak menghargai waktu. Asyik bersantai ria. Tidak peduli jam berapa menit keberapa telah dihabiskan waktu tuk hal yang tidak berguna.Di kata menjerit...
Itu hanya sebuah Majas. Yang dimana pengadaiannya seolah-olah waktu bisa berbicara. Meneriakan apa yang dilakukan itu salah. Apa yang disalahkan itu tak patut tuk disalahkan.====
Udah ya penjelasannya sampai situ dulu..
Binggung mau ngasih pencerahan apa?
Entar malah ngelindur...
Yang tidak paham bisa ditanyakan di kolom komentar.Penjelasannya bakal ditambah setelah proses revisi Usai.
Tentu saja setelah aku memutuskan menamatkan puisi kali ini.
Aku pamit undur diri..
.
.
.
.
.
Arrivederci
.
.
.
.
.
.
Happi Dokusho
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Kalbu Puisi kan Tercurah
PoetryKumpulan puisi beragam makna. Yang boleh jadi mengetarkan jiwa.. Dalam sejuta makna yang tersirat. Puisi ini kubuat dari dalam hatiku. Untuk semua orang tanpa pengecualian. Kau boleh jadi tak kuasa membendung suka cita. Dengan derai tangis yang kau...