Namaku Jackson Alexander Growth. Ayahku, Martin Alexander Growth, adalah seorang pebisnis yang sangat sukses. Kami hidup dengan segala kemewahan. Sekarang saja, aku disekolahkan di Berlin International School. Tapi, jangan kalian kira aku bahagia dengan hidupku.
INILAH KISAHKU
Sebelum meninggalkan Indonesia...
***
"Jackson, Jackson, gawat, Jack, gawat!" Felice, teman Leylanie menghampiriku dengan nafas tersengal-sengal. Aku langsung menatapnya dengan dahi berkerut.
"Ada apa, Fel?" tanyaku.
"Leylanie. Dia harus dibawa ke rumah sakit."
"A-apa? Tap-tapi, Leylanie kenapa?"
"Dia tadi mimisan parah, sekarang dia pingsan. Aku sama teman-teman satu kelas bingung banget. Udah dibawa ke UKS, tapi, kata Dokter dia lebih baik ditangani di rumah sakit."
Cukup. Pacarku harus cepat mendapat pertolongan. Tanpa menghiraukan Felice, aku segera berlari ke kelas Leylanie. Benar saja, di situ, tubuh pacarku terbujur lemah di lantai. Aku dengan sigap membawanya keluar dari Forest High School. Masa bodoh dengan jam pelajaran yang masih berlangsung.
***
"Dokter, bagaimana keadaan Leylanie? Dia baik-baik saja, kan?"
Seorang dokter menatapku dengan tatapan datar. "Apa Anda keluarga Leylanie?"
"Bukan. Tapi, saya adalah orang yang sangat mencintainya."
"Baiklah, Anda membawa Leylanie ke rumah sakit yang tepat. Sayangnya, saya terikat janji dengan ayahnya untuk tidak memberitahukan keadaannya pada siapapun. Saya permisi." ucap dokter itu sebelum akhirnya melenggang pergi.
"Maaf, apa Anda Jackson Alexander?" Seorang perawat mengejutkanku dengan pertanyaannya.
"Jackson Alexander Growth." koreksiku.
"Oh... mohon maaf, pasien bernama Leylanie memanggil-manggil nama Anda. Kamarnya ada di sana." ucap suster itu sambil menunjuk sebuah kamar.
Aku membuka pintu kamar itu. Aku masuk dengan langkah kaki yang nyaris tak terdengar. Kudekati pacarku yang terbaring lemah.
"Jackson... Jackson... Jackson Alexander."
"Jackson... Jackson... Jackson Alexander."
"Jackson... Jackson... Jackson Alexander."
Leylanie terus memanggil namaku dengan suara yang parau. Wajahnya pucat pasih, tapi aku bisa merasakan kalau dia sangat ingin mengatakan sesuatu padaku. Tapi, apa yang ingin dikatakannya? Satu pertanyaan yang muncul di benakku, sebenarnya apa yang terjadi padamu, Leylanie?
"Leylanie, aku di sini." Aku menggenggam tangan Leylanie dan mengusapnya pelan.
Leylanie tersenyum padaku. Sungguh, wajah pucatnya terlihat cantik saat dia tersenyum. Aku menyukai senyumnya.
"Cantik." ucapku sambil mengusap puncak kepalanya.
Leylanie tersenyum lagi, kali ini lebih lebar. Oh Tuhan... betapa cantiknya dia.
"Jack, kau serius dengan perkataanmu? Aku cantik?" tanya Leylanie dengan mata berbinar-binar.
"Aku dua rius, Ley. Kau mau berapa rius lagi? Tiga rius? Empat rius?" candaku.
Kami pun tertawa bersama. Melontarkan lelucon, saling memeluk dari samping, kemudian saling menggelitiki. Kesempatan yang terlalu baik untuk dilewatkan. Dalam hati, aku berharap agar Tuhan menghentikan perputaran waktu, agar kami bisa menikmati kebersamaan lebih lama lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME BACK FOR YOU (COMPLETED)
Cerita PendekJackson Alexander Grove. Tampan, pintar, penurut, dan bergelimang harta. Iya tumbuh sebagai anak yang ramah dan murah senyum. Sejak SD sampai SMA, sifatnya tidak pernah berubah. Tak pernah sekalipun pria itu menyombongkan harta kekayaan ataupun nasi...