Biarpun gue gak disamping lo, bisa gue pastiin lo bakalan inget gue terus.
Liat aja.
LIAT!!🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Halte bis yang sepi ditambah cuaca yang sedang hujan memaksa perasaan mendung Senja keluar.
Senja duduk dengan sesekali menghela nafas melihat hujan yang tak kunjung reda dan juga bis yang tak jua datang.
Ingatan Senja kembali mulai bermain. Ingatan yang membuat Senja menjadi Senja yang berbeda.
Flashback on
"Dingin ya?" tanya seseorang bernama Aldi itu pada Senja yang tengah menggosok-gosokkan telapak tangannya.
"Hehe iya di" jawab Senja sambil nyengir tak enak.
"Kalo dingin itu bilang.. Pokoknya kalo lu kenapa-kenapa bilang.." Aldi melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Senja.
"Gue bukan peramal.. Gue juga bukan dukun yang selalu tau apa yang lu rasain.." Aldi menggenggam tangan Senja hangat. Dan Senja membalas genggaman tangan itu.
Flashback off
"Ck.. Kisah klasik" decak Senja sebal karena mengingat kembali masa itu.
Lalu datanglah bis yang Senja tunggu-tunggu.
Senja duduk ditepi jendela bis itu. Dengan malas Senja memasang earphone kala ingatannya ingin kembali bermain.
Cukup menenangkan melihat rintik hujan diluar jendela sambil mendengarkan musik.
Mata Senja menajam kala melihat seseorang tengah berada dalam guyuran air hujan dengan motor maticnya. Semakin dekat Senja semakin bisa melihat orang itu dengan jelas.
"Fajar?"
Terlihat Fajar sepertinya sedang membetulkan motornya yang sedang mogok.
Senja refleks bangun dari tempat dia duduk namun sedetik kemudian Senja duduk kembali dengan perasaan aneh.
"Ngapain juga gua turun. Yang ada gua ikut-ikutan keujanan"
Senja diam sejenak sambil sesekali melihat ke belakang.
"Ah bodo. Kan gua juga ga ngerti mesin, gaada gunanya gua kesono"
🌹🌹🌹
"Assalamualaikum bun.." ucap Fajar masuk kedalam rumah dengan baju basah kuyup.
"Waalaikumsalam sayang.. Ehh ko basah? Ujan-ujanan kamu?" jawab sang bunda kaget melihat anak semata wayangnya itu.
"Hehehe iya bun tadi motor aku bocor terus udah sempet keujanan juga yaudah sekalian aja. Yaudah aku ganti baju dulu ya bun" ucap Fajar lalu kenaiki tangga menuji kamarnya yanh berada dilantai dua.
"Mandi pake air anget sayang biar kamu gak kedinginan" teriak bunda seperti biasa.
Tok tok..
KAMU SEDANG MEMBACA
Insting Sang Fajar
FanfictionSiapa sangka, dua manusia yang sangat berbeda ini mampu bertahan kala salah satu dari mereka pergi seenaknya. "Apa yang bikin lu tetep nunggu dia?" Dengan santai Senja menjawab. "Janjinya. Janjinya buat ngasih kabar baik buat gua"