Chapter 6

235 15 2
                                    

"Permisi...kalian tahu dokter Son ada dimana? aku tadi keruangannya tapi dia tidak disana". Tanya seorang dokter muda ber name tag Kim Nam Joon pada salah seorang perawat di bagian informasi.

Bukannya langsung menjawab pertanyaan dokter muda tersebut, kedua perawat disana malah asik memandangi wajah tampannya sembari menutup mulut mereka, terkagum kagum dengan ketampanan seorang Kim Nam Joon yang sudah tidak perlu di ragukan lagi, bahkan hanya dengan melihat dimple nya saja kau akan jatuh hati padanya.

"astaga...kalian mulai lagi, berhentilah menatapku seperti itu".

"itu karena anda sangat tampan dokter Kim, iya kan?". kata salah seorang perawat itu sambil menyikut rekan di sebelahnya.

"tentu saja, aku juga sangat menyukai lesung pipi anda dokter Kim, itu terlihat sangat manis".

"astaga kalian ini...aku benar-benar harus bertemu dengan dokter Son sekarang, tapi kalian malah membahas tentang wajahku".

"ya ampun..maaf dokter Kim, kami sampai lupa, dokter Son sedang menangani pasien di ruang operasi".

"ah...begitu rupanya, baiklah...terimakasih".

"tapi dokter...apakah rumor pertunangan anda dengan dokter Son itu benar?".

"dari mana kalian mendengarnya?".

"semua perawat dan para dokter disini yang bilang begitu. Tapi sepertinya itu hanya gosip kan dokter Kim?".

Namjoon hanya terkekeh pelan lalu pergi meninggalkan mereka.

"dokter Kim...anda belum menjawab pertanyaanku, dokter Kim....".

.

"permisi, apa anda pernah melihat anak yang ada di foto ini?". Seokjin bertanya pada salah seorang pejalan kaki yang melintas di sekitar sekolah putrinya sambil memperlihatkan foto gadis kecil itu di layar ponselnya.

"ah..tidak, kami tidak melihatnya".

"baiklah..terimakasih...". Pria itu menghela nafas, bingung bercampur sedih kini terpatri jelas di wajahnya. Sudah 30 menit ia dan Hyejin berjalan kesana kemari menghampiri setiap pejalan kaki yang lewat di depan sekolah Yerin untuk menanyakan keberadaan putrinya, namun tak satupun dari mereka yang melihat gadis kecil itu.

Seokjin menoleh ke kanan, menatap Hyejin yang kini tertuduk di atas trotoar dengan menyembunyikan wajah diantara kedua lututnya. Bahu wanita itu bergetar, ia pasti menangis lagi, Seokjin pun melangkahkan kakinya kearah wanita itu dan duduk di sebelahnya.

"Hyejin, ayo pulang dulu...disini dingin, kau bisa sakit".

wanita itu menggeleng disela isakannya.

"Hyejin-ah...".

wanita itu mendongak, menatap Seokjin dengan wajah sembabnya.

"aku tidak akan pulang sebelum menemukan Yerin...hiks, aku tidak mau...".

"aku sudah telfon polisi dan memerintahkan beberapa anak buahku untuk mencarinya, kita tidak bisa terus terusan berada disini, udaranya semakin dingin..kau bisa sakit".

"kau tidak mengerti bagaimana perasaanku Seokjin, putriku...dia..hiks..kita masih belum tahu dimana keberadaannya, bahkan kita juga tidak tahu apakah dia baik-baik saja atau tidak hiks..hiks..bagaimana bisa aku pulang?".

"ayolah Hyejin, kumohon jangan keras kepala di saat seperti ini!". Tanpa sadar Seokjin jadi membentak Hyejin, sebenarnya ia tak bermaksud begitu..tapi pikirannya saat ini sedang kacau. Ia mengkhawatirkan Yerin, namun di sisi lain ia juga mengkhawatirkan Hyejin yang mulai menggigil kedinginan, Seokjin tentu tidak mau melihat wanitanya jatuh sakit.

She Is Mine [ Seokjin X You X Suga ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang