Part 2

643 93 16
                                    

Kini mereka sudah berada di hotel, Jiyeon sedang meneguk alkoholnya di sofa sedangkan Jongsuk duduk di ranjang sambil memandangi gadis di depannya. Setelah menghabiskan satu kaleng alkoholnya, Jiyeon langsung menutup tirai yang terbuka.

"Untuk apa kau menutup tirainya? Kita berada di lantai 17, tidak mungkin ada orang yang melihat." Kata Jongsuk.

"Eum.. aku sedikit terganggu dengan tirai yang terbuka ini." Jawab Jiyeon sedikit gugup.

Jiyeon yang tadinya duduk di sofa kini sudah berada di ranjang di sebelah Jongsuk. Dia menaruh alat kontrasepsi yang mereka beli sebelum ke hotel di nakas sebelah ranjang.

"Jangan lupa gunakan itu." Kata Jiyeon.

Detik berikutnya dengan segala keberaniannya, Jiyeon mulai membuka kancing kemeja Jongsuk.

"Kenapa buru-buru sekali?" Kata Jongsuk sambil menahan tangan Jiyeon yang mulai membuka kancing bajunya.

"Kita bisa berbincang-bincang dulu." Kata Jongsuk lagi.

"Mwo? Aku sudah memberanikan diri untuk melakukan ini. Dan dari awal kita juga sudah menyetujui bahwa kita melakukan ini tanpa perasaan."

"Oke baiklah aku mengerti." Jongsuk menenangkan Jiyeon. Detik berikutnya Jiyeon langsung menyambar bibir Jongsuk. Jongsuk yang awalnya terkejut dengan aksi Jiyeon yang tiba-tiba akhirnya mulai terlena dan mulai mendominasi ciuman tersebut sampai posisi Jiyeon kini sudah jatuh tertidur di kasur.

Tangan Jongsuk pun mulai membuka kancing paling atas Jiyeon. Saat akan membuka kancing kedua, Jongsuk bisa melihat wajah Jiyeon yang ketakutan dan akhirnya dia memilih untuk berhenti.

"Sebenarnya apa alasanmu akhirnya menyetujui hal ini?" Tanya Jongsuk sambil memandang ke arah Jiyeon.

"Kau bisa menolaknya seperti di awal pertemuan kita. Kenapa akhirnya kau menyetujuinya?" Tanyanya lagi.

"Karena aku rasa kau orang baik." Posisi mereka kini sudah kembali duduk. Jongsuk yang mendengar jawaban itu tampak bingung. Mana ada orang yang mengajak tidur bersama disebut orang baik, batinnya.

"Saat berada di kuil tadi, aku bisa melihat ketulusanmu membantu anak-anak kecil, senyumanmu yang hangat kepada mereka, dan kau juga sepertinya termasuk pria yang setia." Jongsuk dibuat bingung dengan pernyataan terakhir Jiyeon.

"Aku bisa melihat banyak sekali wanita yang memandangimu, tapi kau sama sekali tidak memperdulikan mereka dan hanya fokus kepadaku. Apa itu sudah menjawab pertanyaanmu?" Jongsukpun mengangguk tapi kini perasaannya berbeda, ada sesuatu yang aneh yang mengganjal hatinya.

"Apa kita bisa memulainya sekarang?" Tanya Jiyeon menyadarkan lamunan Jongsuk. Jiyeon sudah siap menyambar bibir Jongsuk namun di hentikan olehnya.

"Sepertinya kita butuh udara segar di luar." Kata-kata Jongsuk sontak membuat Jiyeon sangat malu sekaligus sebal.

Jiyeon langsung berdiri mengambil coat, tas dan sepatunya lalu meninggalkan kamar hotel. Jongsuk yang sadar telah salah bicara langsung menyambar coatnya dan memakai sandal hotel lalu mengejar Jiyeon.

"Apa-apaan dia itu? Awalanya memaksa ingin melakukan one night stand, sekarang justru akulah yang terlihat murahan." Gerutu Jiyeon ketika sudah sampai di luar hotel.

Mood of the day ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang