Satrio Gagah Pratama @satriotama. Now
At Starbucks Grand Indonesia with Btari Siwi
°°°°°
Yang Ninda tahu hanya bahagia ketika bersama Satrio. Dia tidak pernah mau mengambil resiko patah lebih dalam dengan melihat kebersamaan antara Satrio dan pacarnya. Itu sebabnya Ninda selalu menghindar ketika Siwi datang ke divisi pemasaran hanya untuk menemui Satrio. Padahal lantai tempat mereka jelas berbeda. Satrio berada di lantai lima sedang Siwi yang menjabat sebagai staf HRD berada di lantai tiga.
Namun, mau sepandai apa pun tupai melompat, pasti akan terjatuh juga. Ketika Ninda memilih untuk mengecek timeline Twitternya dia malah mendapat sesuatu yang membuat pikirannya bebal.
Mas Satrio lagi dating!
Pikirannya melanglang buana ketika dia memilih untuk mengetikkan sesuatu di layar ponselnya.
Ninda : GI yuk. Starbucks. Pen ngopi nih uw😥
Karina : Cuskan
Karina : Langsung ketemu disana aja.
Cia : Gue telatan deh ya ada bimbingan sama dosen bentar. Biar cepet kelar skripsi gue.
Ninda : Sip @cia. Semangat ya sist🤓
Karina : Pia bali gimana ini. Selo nggak
Novia : Hadir. Sry gw habis eek tadi. Cus kan gue otw langsung. Sdr rmh jauh
Ninda nekat memang. Padahal bisa saja ketika nanti dia sampai di GI belum tentu Satrio dan Siwi masih di sana. Bisa saja mereka sudah beranjak untuk belanja atau malah sudah meninggalkan mal besar itu. Tapi ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Hitung-hitung meet up dengan teman lama.
Tanpa babibu lagi Ninda langsung meraih Nine West Leisa Two-Piece Kitten Heel yang baru dia beli sebulan lalu. Uang hasil putus arisannya dengan teman-teman SMA. Tidak perlu ganti baju karena Ninda sendiri sudah berpakaian rapi dari pagi. Boyfriend jeans tujuh perdelapan dengan atasan blus kancing warna hitam. Hanya perlu memoles sedikit lipstick rosewood dan Ninda siap untuk bergulat.
Tidak perlu waktu lama untuk Ninda berada di jalanan. Kondisi jalanan Jakarta yang cukup lancar. Juga letak rumah Ninda yang masih bisa dibilang dekat dengan kawasan Thamrin jelas mempermudah Ninda. Begitu keluar dari mobilnya, Ninda langsung menjumpai Karina yang kebetulan juga baru saja keluar dari mobilnya.
"Hai, Kar."
"Ow. Eh, Nin, gila makin glowing aja lo," jawab Karina sambil berjalan mendekat ke arah Ninda.
"Bisa aja lo. Berapa lama sih kita nggak ketemu?" tanya Ninda.
"Sebulan."
"Ya ampun, Pia, ngagetin aja sih lo," celetuk Ninda spontan ketika mendengar jawaban yang bukan keluar dari mulut Karina.
Sedangkan Novia terkekeh menampilkan giginya yang di behel warna putih. "Hehe. Dah yuk naik. Cia masih setengah jaman lagi mungkin." Novia langsung berdiri di antara Ninda dan Karina lalu mengandeng keduanya.
Banyak berkelakar dengan Karina dan Novia sedikit membuatnya lupa dengan kegugupan yang menyelimuti dirinya. Gugup itu ada karena tujuan Ninda datang ke Starbucks adalah mengintai acara dating Satrio dan Siwi. Starbucks sudah di depan mata. Ninda merapalkan doa dalam hatinya, semoga kali ini dia tidak lagi sakit hati.
"Kalian duduk aja gih. Biar gue yang pesenin," ucap Novia ketika sampai di depan counter pemesanan.
"Yakin lo?" tanya Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Kedua [PINDAH TAYANG DI INNOVEL]
General FictionNinda sudah terlalu lelah mengharapkan sosok yang tidak pernah mengharapkannya. Ninda tahu perasaannya tidak berbalas, tapi Ninda enggan untuk berpindah. Berpindah ke tempat yang lebih nyaman. Lalu saat semuanya makin terasa semu bagi Ninda, dia put...