Hari ini, kuterbangun dan teringat kejadian 4 tahun yang lalu, yaitu peristiwa meninggalnya atok.
Dulu,sejak libur tahun baru, kami dimedan dan kembali kekisaran ketika libur telah usai. Liburan yang awalnya telah direncanakan pun gagal. Dikarenakan atok dirawat dirumah sakit. Beberapa minggu berlalu, atok pun perlahan lahan sembuh dan kami pun bisa bersekolah dengan tenang ketika mendengar keadaan atok sudah membaik. keadaaan atok yang membaik itu kupikir semakin baik seiring berjalannya waktu. Namun, ternyata tidak.
Hari jum'at, tepatnya tanggal 24 Januari 2014 sekitar pukul 09.00 wib atok menghembuskan nafas terakhirnya.
Hari itu, aku dijemput kesekolah dan dipermisikan sebagaimana mestinya. Akupun dipanggil ke piket. Disana ternyata ayahku telah menunggu. Aku berjalan kepiket dengan tenang seolah tak terjadi apa apa. Setibanya disana, guru piket pun menyuruh ku untuk mengambil tas. Saat itu, aku bingung kenapa aku dipermisikan pulang, aku menduga bahwa atok telah meninggal. Namun, ketika ku bertanya dengan ayah, ayah mengatakan tidak apa apa. Hingga akhirnya, setelah aku berpikir lama, barulah ayah mengatakan bahwa atok sudah tiada. Spontan disitu aku terkejut luar biasa. Menahan tangis agar tak bercucur deras. Namun tetap saja air mata itu mengalir.
Setiba dirumah, kami pun bersiap siap untuk segera pergi ke medan. Saat perjalanan, tetap saja air mata itu mengalir deras hingga membuat aku tertidur. Setiba di rumah atok, aku berat melangkahkan kaki masuk kerumah. Kulihat di halaman rumah sudah ramai orang yang berta'ziah. Aku berjalan ditengah ramainya orang untuk bisa masuk kerumah dan segera melihat jenazah atok. Tangis ku pun pecah hingga jenazah dimakamkan.Tak terasa, sudah 4 tahun atok meninggalkan kami semua. Kami sayang atok. Semoga atok tenang disana
-24 Januari 2018