Seulgi dan irene berhenti kejar-kejaran karna mereka udah cape pake banget.
Gimana ngga, mereka kejer-kejeran sampe terminal
Lari lagi, nonstop.Kurang kerjaan banget, tapi itulah mereka. Mereka mulai kejar-kejaran dari jam 2 dan sekarang udah jam 5
Mereka sekarang lagi jalan kaki, mau pulang gitu. Rumah mereka kan sebelahan, jadinya enak.
Tanpa mereka sadari, mereka gandengan tangan dari tadi. Siapapun yang mulai pun ga ada yang tahu.
Tiba-tiba mereka udah gandengan aja gitu. Kayak truk, gandengan. Mereka jalan kaki sembari mengayunkan genggaman tangan mereka.
Mereka terlihat bahagia, senyum mengembang di bibir mereka. Seulgi merasakan tangan irene yang agak sedikit dingin, jadi seulgi mempererat genggamannya.
Irene yang menyadari ada kehangatan mengalir di sekujur tubuhnya, tetap melihat kedepan dengan senyum yang mengembang lebih dari sebelumnya.
Kesunyian yang ada di mereka bukanlah kesunyian yang awkward, tapi menenangkan.
Tidak ada yang berkata apapun, sunyi sekali. Sampai tiba-tiba seulgi berkata.
"Lo tau ga rene? Gue bakal ngelakuin apapun demi bisa gandengan tangan sama lo setiap hari."
Ucap seulgi masih melihat ke arah depan. Irene memperhatikan seulgi, kali ini tidak ada gombalan, hanya kata-kata tulus dari seorang kang seulgi.Irene mempererat genggamannya, lalu berkata, "gue sih mau-mau aja." ucap irene dengan senyuman, yang semakin mengembang setelah melihat reaksi seulgi.
"Beneran!? Lo serius rene!?"
"Ngga" irene bercanda, terus ketawa setelah melihat seulgi yang memanyunkan bibirnya. Seulgi terlihat kecewa, dan tetap diam sampai mereka sudah sampai di depan rumah irene. Irene melihat seulgi, yang masih terlihat kecewa.Irene tertawa, lalu mengecup pipi seulgi dengan lembut. Seulgi membulatkan matanya, dan itu terlihat menggemaskan sekali.
Irene hanya tertawa, lagi. Seulgi memegang pipinya, yang tadi bekas dicium irene. Rasanya tuh mau pingsan.
"Bercanda seul, gue juga mau kok, gandengan sama lo terus." ucap irene sambil tersenyum tulus. Seulgi yang baper banget sama keadaan, hanya bisa terdiam, dan kaku. Tapi lalu tersenyum dan berkata
"Kalo gitu, gue bakalan gandeng tangan lo, sampai besok, dan seterusnya." ucap seulgi sembari menggenggam jemari irene lagi.
"Yaudah gue pulang ya rene,daah, dan gue sayang lo!" ucap seulgi sebelum berlari ke rumahnya. Irene hanya melihat seulgi, yang sedang memasuki gerbang rumahnya sambil tertawa. Ini anak hobi banget ketawa sih.
"Gue sayang sama lo juga seul" ucap irene pelan, sebenernya, dari awal mereka temenan, alias dari kecil, mereka kan udah sahabatan dari kecil. Tapi temen-temen disekolah aja yang gak tau kalo mereka tuh sahabatan dari kecil.
Dari awal, seulgi udah selalu bilang sama irene, kalo udah gede seulgi mau nikah sama irene. Irene sih menganggukan kepalanya saja. Karna pas itu irene gak ngerti tentang pernikahan. Tapi sekarang, irene lagi menunggu seulgi buat nembak dia dan menjadikan mereka tuh official.
Karna dari awal, hati irene itu udah milik seulgi. Sebaliknya juga, hati seulgi udah milik irene. Tinggal nunggu waktu aja, karna irene juga ingin melihat usaha seulgi untuk membuatnya jatuh Cinta, walaupun dia udah jatuh, tapi usaha seulgi tuh romantis banget, jadi irene lagi menikmati waktunya melihat usaha-usahanya seulgi. Lucu sih.
Irene pun masuk ke dalam rumah dan rebahan dikasur.
"Hati gue udah milik lo seul, dari awal. Tapi gue mau ngeliat usaha lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful (√)
Short Storyseulgi, seorang kapten tim basket, yang jatuh Cinta kepada seorang kapten tim cheerleader. bagaimanakah cara seorang kang seulgi yang karismatik membuat sang baephrodite jatuh hati padanya? gaada drama, cuma full fluff, dan bonus irene pov gitu. en...