with

4.4K 633 13
                                    

Hari ini, ada kejuaraan basket. Hari ini, hari dimana semua latihan seulgi dari mulai berenang biar napasnya panjang, sampai lari bolak-balik, dribble sana sini, sampe dia muntah-muntah, harus terbayarkan.

Seulgi dengan pandangan serius banget, yang bikin fangirlnya pada meleleh. Dia bener-bener bertekad buat menangin ini lomba. Karna kalo dia menang, dia bakalan langsung nge gas.

Seulgi melakukan peregangan, pandangannya lurus kedepan, beneran konsentrasi, bahkan daritadi ada seseorang di sebelah dia pun, seulgi gak sadar. Iya, seulgi kalo udah konsentrasi, mau ada gempa sekalipun, gabakalan sadar dia.

Setelah melakukan pemanasan, seulgi mengumpulkan semua anggota timnya, dan memberikan beberapa kata motivasi.

Karna sebagai kapten, seulgi bertanggung jawab atas timnya tersebut.

Kemudian setelah tim mereka tos, mereka pun berjalan ke kursi pemain. Alias nunggu giliran main.

Mereka, atau lebih tepatnya seulgi, memperhatikan para cheerleaders yang sedang menari di lapangan, menyemangati tim sekolah masing-masing.

Seulgi memperhatikan irene, lekat sekali. Pemandangan Indah, yang membuat seulgi semangat. Kalo hari ini irene gak dateng, mungkin daritadi seulgi udah loyo kali ya.

Irene yang sudah selesai dengan tariannya, menyadari ada seseorang yang memperhatikannya dengan tatapan seperti di mabuk Cinta.

Irene pun menghampiri seulgi, dan mengusap kepalanya lembut.

"Semangat ya seul, kalo lo menang, gue traktir deh" ucap irene lembut, namun diakhiri dengan senyuman yang lebar, sambil terus mengusap kepala seulgi.

Seulgi merasakan ketenangan, sekaligus semangatnya tambah terbakar.

"Gimana kalo, kalo gue menang, lo pergi kencan sama gue?" ucap seulgi dengan cengiran khasnya, sambil berdiri di depan irene.

"Hmmmm, kita lihat nanti." ucap irene yang sekarang menatap mata seulgi. Seulgi lebih tinggi sedikit dari irene, jadi irene harus menatap keatas.

Mereka terus tatap-tatapan, sampai tiba-tiba seulgi memeluk irene. "Pelukan keberuntungan~" kata seulgi dengan nada jahil.

Tapi irene memeluknya balik, dan berkata "good luck then"

Mereka mesra banget, berada di dunia sendiri apa ya, gak sadar kalo perhatian orang-orang yang harusnya ke arah tim yang lagi tanding, malah ngeliatin adegan mesra mereka ini.

Mereka kayak orang pacaran, tapi kata seulgi, hampir kok hampir.

Seulgi melepas pelukan irene, lalu tersenyum. "Gue sayang sama lo" tepat sebelum giliran tim seulgi tanding.

Irene hanya bisa tersenyum, dan tiba-tiba berkata "gue juga sayang lo" ke seulgi yang membuatnya membelalakkan matanya, tapi lalu diseret oleh moonbyul.

Irene hanya tertawa, ia senang menjahili seulgi. Irene jamin, seulgi akan kepikiran kata-kata itu tadi terus, dan ia berharap itu akan membuat seulgi semakin semangat.

Dan benar saja, seulgi mainnya semangat banget, jadi mvp lagi.

Seulgi beberapa kali terjatuh, karna disandung oleh pemain lawan, yang membuat irene khawatir setengah mati.

Ia melihat lutut seulgi yang sudah mulai membiru, dan lengan seulgi yang juga lebam.

Selesai pertandingan, ia langsung membawakan seulgi es dan mengkompres lebam seulgi.

Seulgi yang melihat irene sangat khawatir seperti itu, baper lah jelasnya.

"Kalo setiap gue luka lo bakal perhatian gini, gue rela luka-luka deh" ucap seulgi dengan cengiran khasnya.

Irene yang mendengar hal tersebut, memukul pundak seulgi pelan, sambil memanyunkan bibirnya.

"Ngapain luka-luka dulu, kalo lo mau, gue bisa perhatiin lo 24 jam" kali ini gantian seulgi yang memukul pundak irene pelan.

Mereka lalu duduk bersender pada masing-masing, sambil memperhatikan semua tim yang sedang bertanding. Pokoknya mereka berdua disitu, duduk, sambil senderan lah.

Mereka duduk dalam keheningan, tapi bukan keheningan yang awkward, melainkan keheningan yang nyaman.

"Gue sayang sama lo rene"
"Hmmm"

Beautiful (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang