1. kisah ku

13 0 0
                                    


Hari ini keadaan sekolah masih seperti biasa, bila tidak ada guru yang mengajar di kelas semua murid sudah pasti akan keluar kelas atau pun bermain di dalam kelas, sehingga sudah di pastikan keadaan sekolah tak kondusif. Walaupun masih ada sebagian siswa yang masih tetap duduk manis di tempatnya karena patuh terhadap aturan atau tata tertib.

Aku adalah siswi yang labil, terkadang aku menjadi baik dan kadang aku tidak bisa diam di tempat. Namun ada satu alasan yang mebuat ku selalu ingin keluar jika tak ada guru yang mengajar, alasan itu adalah adik kelasku. Sudah lama aku mengagumi sosok adik kelas yang sama sekali tak ku kenal itu. kelasku dan dia hanya terhalang oleh satu kelas, aku suka sekali hari-hari di sekolah saat aku dapat melihat adik kelasku itu.

Entah sejak kapan aku mulai mengagumi adik kelas yang menurutku sangat misterius, bahkan aku memanggilnya si misterius. Lebih tepatnya dia berbeda dengan manusia biasanya. Dia cenderung aneh, tapi selalu membuatku ingin tahu lebih tentangnya.

Aku duduk di depan pintu kelasku untuk memastikan si misterus itu ada di luar kelas seperti ku, aku menunggunya, walaupun tidak sebentar tetapi aku tetap kokoh pada pendirianku untuk menungguya. Namun hasilnya nihil, ternyata dia sedang ada guru mata pelajaran matematika. menyebalkan sekali. Hal ini membuat aku terpaksa harus masuk ke dalam kelas, walaupun teman-temanku sebetulnya lebih menghiburku tetapi si misterius itu membuatku selalu tidak nyaman jika tak melihatnya.

Hingga akhirnya bel pulang berkumandang, perasaan ku sebenarnya masih ingin berada di sini, sekolah yang mempertemukanku dengan manusia misterus itu, tapi bel yang menyuruhku untuk pulang itu memaksaku harus meninggalkan sekolah untuk hari ini. tapi kemana manusia itu,aku tidak melihatya hari ini.

“juniel, tunggu !” suara itu tak asing bagiku, ketika mendengar ada yang memanggil aku langsung membalikan badan, aku tahu yang memnggil adalah choa sahabatku.

“hey..” aku lambaikan tangan menandakan aku mengetahui kehadirannya kali ini.

“pulang barengkan?” choa bertanya begitu ketika sampai di hadapanku.

“ialah pasti,” aku dan choa bersahabat sejak kami masih kecil, bahkan baru kali ini kami dipisah kelas, sejak kami masuk kelas dua SMA, tetapi persahabtan kami masih tetap terjalin harmonis.

Tepat di depan gerbang sekolah kami biasa menunggu bus kota, salah satu alat  transportasi yang setiap hari kami gunakan untuk pulang sekolah, keadaan ramai sudah tak bisa terhindarkan lagi ketika waktu pulang sekolah, bahkan gerbang sekolahpun nyaris tak terliahat oleh kerumunan siswa yang meunggu kendaraan umum ataupun pribadi mereka.

“kita naik bus yang ini yah,” ajak choa.

“kayanya udak kepenuhan, kalo bus yang berikutnya aja giamana?”

“tapi cukup ko buat kita berdua,” paksa choa.

“yaudah, ayo deh,” akhirnya aku menuruti kata choa, walaupun sebetulnya aku sempat malas jika harus duduk di dekat pintu.

“kamu gak apa-apa kan?” tanya choa yang duduk di belakang supir.

“ya nggak lah choa-ya,” jawabku tanpa ragu lagi.

Sepanjang perjalanan aku masih terus memikirkan sosok adik kelas yang sangat membuatku pensaran itu, kenapa hari ini aku sampai kehilangan jejaknya, apa dia tidak keluar kelas hari ini, atau dia tidak masuk sekolah. sungguh membuat ku ingin tahu segalanya.

“choa-ya  hari ini kamu liat dia gak?” tanyaku penasaran.

“dia siapa jun hee-ah?”

“siapa lagi kalo bukan anak kelas satu yang bikin aku penasaran itu,”

“ya elah, jun he-ah kamu masih nyari dia?”

“udah deh tinggal jawab liat apa nggak ?” tanyaku dengan nada memaksa.

“tuh,” jawab choa singkat sambil mengangkat wajahnya, menunjuk ke arah tempat duduk di samping pak supir yang sedang menyetir mobil.

Begitu kagetnya aku ketika melihat sosok itu berada di hadapanku, lebih tepatnya ia duduk di samping pak supir. perasaan berdebar kini menyelimuti seluruh tubuhku, aku tidak tahu harus berkata apalagi ketika melihatnya, anak itu benar-benar membuatku jatuh cinta.

Bersambung...
Hihi gimana nih penasaran gk sama selanjutnya? Wkwk :v

Jonghyun's DairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang