🌼 PROLOG

5.3K 140 11
                                    

Syukurlah, Allah menegurku dengan cara terbaik-Nya. Hamba sepertiku masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri.

          Dari Hijrahlah, “Kisah dalam ikatan tanpa cinta” ini bermula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Dari Hijrahlah, “Kisah dalam ikatan tanpa cinta” ini bermula. Berawal dari mimpi yang berturut-turut ku anggap sebagai bunga tidur, ternyata aku salah. Mimpi itu adalah sebuah pesan yang menghantarkanku kepada sebuah kerinduan, kerinduanku kepada sosok yang sangat luar biasa. Salah satu dari empat wanita yang dijanjikan Allah sebuah surga. Yang kehidupannya sangat bersahaja. Yang gerak-geriknya membuat cemburu semua wanita, dan yang menjadi belahan jiwa Sang Ayahanda.

          Dialah Fatimah Az-Zahra––Sumber keindahan dan tanda pengenal yang telah dibentuk oleh Rasulullah Saw. dengan keindahan Al-Qur'an dan kemuliaan akhlak, ada pada dirinya. Dari kerinduan itulah hijrahku dimulai.

           Dulu, saat masih kecil, aku suka sekali mengoleksi berbagai jilbab, terlebih banyak fashion jilbab yang unik dan menarik yang membuatku enggan untuk melepaskannya. Tapi, semua berubah, tepat di hari, menit, dan detik itu juga––sebuah peristiwa telah membuatku belajar membenci seseorang dan merasakan betapa sakitnya hampir sebuah kehilangan.

           Aku tahu, keputusan yang ku ambil saat itu memang salah. Rasa amarah dan benci telah bersatu menyelimuti hati, yang membuatku dengan sengaja melanggar aturan-Nya. Tapi syukurlah, Allah menegurku dengan cara terbaik-Nya. Hamba sepertiku masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Sejak saat itulah aku memutuskan untuk berhijrah, berusaha melupakan kenangan masa lalu yang membelenggu.

           Jilbab, adalah satu bentuk kasih sayang Allah pada kaum Hawa. Dengan memakai jilbab secara tidak langsung wanita telah melaksanakan perintah Allah dalam hal menutup aurat. Bukankah, sesuatu akan bernilai tinggi jika dijaga dengan sebaik-baiknya? Dan bagi wanita muslim ialah dengan menutup auratnya.

          Imam, apakah Allah selalu menyiapkan yang terbaik bagi hamba yang mau memantaskan dirinya dalam kebaikan?

          Aku memang telah berhijrah, namun untuk mendapatkan imam sesempurna dirimu rasanya tidak mungkin. Sejak dulu kau sangat dekat dengan Sang Pencipta, sedangkan aku? Jangankan mendekat, perintah-Nya saja dengan sengaja aku langgar. Aku memang bodoh memaksakan diriku melakukan sesuatu yang salah, yang jelas-jelas telah Allah larang. Jika saat itu kau tidak datang tepat waktu––

            Aku tidak tahu akan seperti apa nasibku ke depannya.

            Aku sadar, jilbab membuat seorang wanita terhormat di dunia dan mulia di akhirat. Jilbab jugalah yang membuat kecantikan wanita tak lekang diseret waktu bagai emas karat. Tak ada yang lebih romantis dari sujudnya hamba pada Rabb-Nya. Aku tahu, hijrah bukanlah perkara yang mudah, terlebih dengan istiqomah. Apakah aku mampu? Pertanyaan itulah yang kutanyakan pada diriku sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dapatkah Aku Menjadi Wanita Seperti Fatimah Az-zahraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang