『✔』BangHim☆Starring Role

.9

☆Ada Yongguk yang berteriak geram di lorong rumah sakit. Beberapa kalo Jongup dan Junhong hendak menghentikannya, tapi pria itu sama sekali tidak menggubrisnya. Yongguk tidak bisa tenang, sama sekali tidak bisa. Apalagi begitu mengetahui Himchan berada di rumah sakit sekarang, dia dan Yunho yang harusnya sedang mengobrol, membicarakan perihal perceraiannya dengan Sumin juga semua rencana yang sudah Sumin atur selama ini langsung tancap gas menuju rumah sakit tempat dimana Himchan dirawat.

Yunho sudah tahu apa yang terjadi diantara Yongguk dan Himchan semenjak pertama kali mempertemukan mereka di makan malam kemarin. Yongguk yang terus-menerus menatap Himchan dengan cara yang tidak biasa. Yunho yakin sekali ada hubungan di antara mereka. Dan Sumin yang tersenyum saat menerima pesan di ponselnya juga menarik perhatiannya, namun Yunho memilih untuk tetap diam dan sampai mana drama ini akan berjalan.

Bang Yunho tidak pernah menyangka Sumin akan bertindak sejauh ini sebelumnya. Karena dalam pandangannya, Sumin adalah wanita yang selalu berusaha tetap lembut meski ada sesuatu yang membuatnya merasa kesal.

Saat terjadi penusukan siang itu, kebetulan Junhong dan Jongup melihat kejadian tersebut dengan kedua mata mereka sendiri. Tadinya mereka berniat mengajak Himchan makan siang di luar sambil membahas soal renovasi klub Jongup, tapi mereka malah disuguhkan dengan pemandangan yangmenyeramkan. Untungnya Jongup sigap berlari dan menarik tangan Sumin cepat. Menahan wanita itu agar tidak lari dari sana dan anehnya Sumin hanya diam dengan senyum tipis yang terlukis di wajahnya.

Wanita itu sudah gila.

Akhirnya mereka berakhir di sini, dengan Junhong yang sudah menangis di depan pintu ruang ICU dan Jongup yang menenangkannya. Yongguk yang kalut ketika melihat Sumin yang tersenyum tanpa dosa ketika melihat Yongguk datang menghampirinya.

Wanita itu berpikir, Yongguk akan memberi pelukan hangat atau ciuman di pipi karena Yunho juga ada di sana. Tapi nyatanya sebuah tamparan keras di pipilah yang dia terima, tapi senyumnya tidak memudar sama sekali.

"Yongguk kembali, syukurlah," ujar Sumin.

"Kau gila?!" Rasanya Yongguk ingin menjambak rambut Sumin sekarang, namun dia sadar kalau dia tidak boleh menyakiti wanita, menampar Sumin seperti tadi saja sudah membuatnya merasa bersalah. Tapi kenapa dia harus? Bahkan Sumin sudah bertindak lebih kejam daripada Yongguk sekarang ini. "Kau hampir membunuh orang, Sumin!"

"Ya, aku hampir membunuh orang yang mau merusak hubungan rumah tangga kita, Yongguk," ujar Sumin sambil mengelus perutnya. "Dia hampir saja mengambil Ayah dari anakku."

"Itu bukan anakku, kau bahkan bukan istriku lagi. Bukankah kita sudah menandatangani surat cerai kemarin, Sumin?!"

Sumin terdiam, menundukkan kepala dalam-dalam. Perlahan air matanya mengalir tanpa dia sadari. Tawa meluncur di antara isak tangisnya, Sumin bahkan merasa ini bukan dirinya lagi.