.2

421 71 7
                                    

When you're in my bed

All you give me is a heartbeat

.゜・゜.☆.゜・゜.☆.゜・゜.







゜・゜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








☆Desah nafas yang berderu itu beradu dalam senyapnya malam. Suara derit kasur juga ikut menemani. Dinginnya malam tak pernah menghalangi dua insan yang sedang menikmati penyatuan yang begitu nikmat sekaligus menyakitkan. Seperti sedang mengalami hyperventilation, Himchan bahkan susah untuk bernafas normal mengikuti permainan Bang Yongguk yang terus menerus menghujamnya tanpa henti.

"Aaaahh!"

Satu pelepasan dari Himchan, diikuti oleh Yongguk setelahnya. Kedua mata Yongguk tertutup, masih menikmati kehangatan di dalam Himchan yang bahkan bergerakpun sudah tak sanggup lagi.

"Hei..." Himchan menjulurkan tangannya, menggerakkan jemarinya dan menyentuh tangan Yongguk. "Keluarkan..."

"Ah... Oke..."

Yongguk mengikuti permintaan Himchan. Mau tak mau dia menarik diri dari Himchan. Menghela nafas lega, Himchan benar-benar sudah tak sanggup lagi bernafas jika Yongguk masih terus melanjutkan kegiatannya. Ini sudah yang ketiga kalinya, tapi sepertinya Yongguk masih belum kehabisan tenaga.

Tangan Yongguk terulur untuk mengelus rambut merah Himchan yang basah karena keringat. Tak bisa dia pungkiri bahwa pria yang kini sedang menatapnya lemas itu terlihat sangat cantik. Bukan hanya sekedar fisik, tapi ada aura lain yang terpancar darinya sehingga membuat orang ingin datang mendekatinya. Mungkin jika Yongguk bisa maka dia akan meminta Himchan untuk menjadi kekasihnya sekarang juga. Tapi...

"Kau memikirkan apa, Tuan Bang?"

Senyuman tipis terukir di wajah Yongguk ketika Himchan memanggilnya dengan nama keluarganya. Kepalanya hanya menggeleng pelan, tangannya masih mengelus kepala Himchan dengan lembut.

Jujur saja, Himchan sangat suka dielus kepalanya seperti ini, tapi dengan orang yang baru pertama kali dia temui rasanya tetap saja risih. Namun ada rasa enggan untuk Himchan menepis tangan si pemilik kulit tan yang duduk di samping tubuhnya itu. Telapak tangan itu begitu besar, lembut juga ada kehangatan yang terasa setiap kali Himchan disentuh olehnya.

"Bukannya ada yang ingin kau ceritakan padaku?" Himchan mencoba bangkit dari posisinya hingga kini dia duduk berhadapan dengan Yongguk. "Kau meminta tolong padaku dan berkata kau akan menceritakannya setelah kita melakukannya," tagih Himchan.

Yongguk mengerutkan dahinya seperti sedang mengingat-ingat sesuatu. Ah, benar. Dia memang berkata akan menceritakan masalahnya pada Himchan setelah ini. Tapi entah kenapa rasanya dia masih enggan untuk bicara, masih ada perasaan aneh yang dia tidak mengerti menyelimuti dadanya.

『✔』BangHim☆Starring RoleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang