Ada rasa yang perlahan masuk di relung hati, sejak jumpa kita pertama kali. Mengurungku dalam kenyamanan, sehingga sering kali rindu-rindu mengganggu malamku.
Kita selalu terlibat dikegiatan yang sama, melewati hari berdua, saling menjaga, bercerita, tertawa bersama, dan tersenyum bahagia. Hingga akhirnya kesenangan yang ada diantara kita membawaku ke jurang, mendorongku jatuh dan menetap disana.
Aku jatuh padamu, Sahabatku.
Aku mencintaimu.
Katanya; pertemuan memang tidak melulu perihal bersatu. Sangat dekat tak menjamin kita saling memeluk erat. Tapi mengapa cinta pasti tentang luka dan air mata meski bahagia pernah menyelinap disana?
Terkadang aku menyesali adanya hari itu, karna hingga saat ini aku hanya diizinkan mencintaimu dalam diamku. Aku tak lagi menyukai malamku, sebab selalu ada rindu yang tidak hanya berbisik tapi mengusik. Kebiasaan baru yang tidak kusukai adalah mendukungmu padahal aku tak ingin kau dengan dia.
Aku cemburu, pada dia yang kau berikan senyumanmu.
Aku membenci ini!
kau baik-baik saja tanpa aku diharimu.
Bahagiamu tak lagi melibatkan aku didalamnya.
Dan seakan semua belum cukup. Kau tempatkan ia disisimu lalu mendorongku menjauh darimu.
