Satu kata itu sering kali menjadi masalah
Perasaan itu sering kali menjadi sebuah perdebatan
Dan baekhyun malas untuk mengurusi hal seperti itu lagi
Tapi bagaimana dengan gaun merah yang dia temukan dalam sebuah paperbag yang chanyeol bawa pulang semalam?
Berburuk sangka bukan pilihan yang bagus
Tapi bicara hanya akan membuatnya semakin kesal
"jadi? Gaun siapa ini?" meski akhirnya opsi kedua menjadi pilihannya
Paperbag yang baekhyun simpan dihadapannya chanyeol lirik dari balik notebooknya
"ah, itu hadiah ulang tahun"
Chanyeol menjawab dengan tersenyum seolah wajah judes baekhyun adalah wajah ramah dihadapannya"seseorang menghadiahimu gaun? Untuk ulang tahunmu beberapa bulan lagi?"
Chanyeol meninggalkan fokusnya dari notebook begitu mendengar nada bicara baekhyun memiliki penekanan
"maksudku itu hadiah ulang tahun dariku untuk irene"
"kau menghadiahi gaun?" gaun merahnya baekhyun ambil untuk melihat detailnya, beruntungnya itu bukan gaun yang seksi
"aku tidak tau jenis gaun apa ini, tapi aku tau ini jenis gaun mahal" dia memasukan lagi kain itu pada tempatnya
"teman seperti apa yang mendapatkan gaun dari seorang laki laki yang memiliki anak dan suami?"Chanyeol tidak menjawab, dia menatap suaminya itu dalam diam beberapa saat, menunggu merah marah pada wajah baekhyun sedikit memudar, paperbagnya dua ambil untuk dia simpan dibawah meja
"jika kau menanyakan semua, maka tanyakan juga siapa itu irene" chanyeol berujar kemudian, menarik rasa penasaran baekhyun tentang maksud dari perkataan chanyeol
"ini gaun mahal, harganya memasuki ratusan dolar" chanyeol menghela nafas "irene memiliki selera tinggi, dan dia memberikan email padaku berisikan gambar gaun itu beserta detailnya dengan maksud agar aku membelikan itu untuknya" dia menjelaskan
"lalu kau membelikannya?" baekhyun tidak percaya
"duduk dulu" kursi disisinya chanyeol geser agar baekhyun mendudukinya
"kau membelikan gaun itu meski harganya mahal?" baekhyun bertanya lagi begitu dia mendudukan tubuhnya
"gaunnya ada disini itu artinya ya" chanyeol menatap baekhyun, menatapi wajah marah suaminya itu
"ulangtahunnya lusa, dia memintaku datang bersamamu"
Baekhyun terdiam, kata yang ingin dia ucapkan dia tahan pada tenggorokannya
"dia ingin memperkenalkan calon suaminya nanti, gaun ini ingin dia gunakan saat acara pertunangan dua pekan lagi, dia memintaku segera membelinya sebelum stoknya habis" chanyeol terkekeh untuk wajah malu baekhyun, laki laki itu terlihat kaku dan tidak bisa mengatakan apapun
"kau cantik sekali saat cemburu" kepala baekhyun chanyeol usak, membuat si kecil berdehem, membuang pandangannya dan bersikap seolah dia masih kesal
"jadi, teman macam apa irene itu? Special sekali"
" teman bolos sekolah bersama dihari bersalju, teman dimarahi ibu karna kami mencuri kue dari toples pesanan pelanggan"
"bukankah kau bilang namanya bae Johyun?"
"dan nama amerikanya irene, Johyun sekolah di amerika, aku pernah menceritakannya bukan?"
Baekhyun tidak menjawab, dia beranjak dari kursinya begitu saja, sementara chanyeol terkikik oleh tingkah suaminya itu
"aku harus melihat jesper" dia pergi dari sana dan chanyeol menertawakannya
"bee, aku bersumpah akan terus membuatmu cemburu"
.
.
.
.
"karna kau cantik saat cemburu"
.
.
.
.
.
Itulah bagaimana baekhyun malas berurusan dengan hal bernama cemburu, itu membuatnya sebal, kesal, dan juga
.
.
.
Malu..
.
.
Ah sial, pipiku merah lagi,,,,,!!
baekhyun.
.
.
Cemburu adalah perasaan yang menunjukkan sebanyak apa kepedulian pasangan terhadapmu, dan cemburu adalah boomerang yang membutuhkan cara khusus untuk menanganinya.
.
.FIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Us
NouvellesKumpulan cerita pendek tentang Chanyeol dan baekhyun Juga keluarga kecil mereka