Cause you so beautiful to me In the end we’re friends
Hari Minggu sebenarnya suasana yang tepat sekali untuk bermalas-malasan. Tetapi tidak untuk Mingyu. Hari ini Mingyu dipaksa oleh Yeri agar menemaninya olahraga karena ingin sedikit menurunkan berat badannya itu.
Taeyong? Katanya sih kalau ngajak Taeyong bikin Yeri males banguninnya.
Mingyu sebenarnya juga malas, tapi mungkin kalian bisa menyebut Mingyu adalah seorang yang buta akan cinta? Karena dia akan melakukan apapun demi Yeri.
Hingga rela membatalkan janji nontonnya dengan Kyulkyung yang jelas-jelas kekasih Mingyu sendiri.
Dan kini setelah mereka berlari mengelilingi taman, Yeri terpaku dengan orang yang membuka jasa sewa sepatu roda dan alhasil Yeri ingin mencobanya.
"Mingyu buruan ih lama banget sih lo"
Mingyu hanya terkekeh pelan melihat Yeri yang bersemangat sembari berlari-lari kecil karena tidak bersabar untuk mencoba sepatu roda tersebut.
"Kayak yang bisa aja main sepatu roda" Ejek Mingyu tatkala melihat Yeri sedang memasang sepatu rodanya.
"Makanya pegangin"
"Daripada megangin lo mending gua makan bubur disana"
Mingyu berniat menjahili dan berpura-pura ingin beranjak ke arah tukang bubur namun Yeri segera menahan tangannya,
"Ih jangan dong, gak bisa berdiri nih"
"Ck, nyusahin amat ya lo."
Akhirnya Mingyu memegang tangan Yeri dengan kuat agar Yeri tidak terjatuh.
Setelah beberapa menit Mingyu memegangnya, perlahan pria itu berusaha melepas tangannya dari Yeri.
"Coba gua lepas ya, jangan takut. Gua jagain kok"
Yeri mengangguk dan berjalan perlahan menggunakan sepatu rodanya.
Dan, oh lihatlah, Mingyu melihat Yeri seperti seorang Ayah yang bangga kepada anaknya yang akhirnya bisa mengayuh sepeda untuk pertama kalinya.
"MINGYU GUE BISAAAA" Teriak Yeri serta di hiasi dengan gelak tawanya yang terlihat bahagia itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seakan dunianya tiba-tiba ada fitur slow motion.
Untuk saat ini, pria itu terpaku dengan Yeri yang tengah berbahagia karena sepatu rodanya itu.
Siapa yang tidak terpaku?
Terik matahari pagi yang bersinar dan menyinari gadis itu dengan indahnya. Membuat Mingyu menyadari bahwa sahabatnya itu sangatlah indah layaknya matahari.
