k

335 106 10
                                    










Every night I’m in deep turmoil
Waves consume me as I falter







Fisika bukanlah sesuatu yang sulit bagi Kim Mingyu, bahkan pria itu pernah mengikuti kejuaraan umum Fisika dan mendapat medali emas. Tapi mengapa malam ini rasanya mengerjakan satu soal Fisika saja susahnya minta ampun bagi Mingyu?

"Ya Tuhan." Gumam Mingyu kemudian mengacak-acak rambutnya kacau dan melempar pulpennya begitu saja. Kim Mingyu merasa gila begitu Yeri tiba-tiba memenuhi pikirannya. Jika Mingyu adalah wanita, mungkin Mingyu telah menangis frustasi.

Manik matanya melihat kumpulan polaroid yang tersimpan di dekat rak buku, tangan kekarnya mengambil kumpulan polaroid tersebut. Oh, itu adalah foto-fotonya bersama Yeri sejak dulu.

Foto pertama, disaat perayaan ulang tahunnya, pipi Mingyu dicubit oleh Yeri dengan gemas. Membuat Mingyu kesakitan waktu itu.

Foto kedua menampilkan tangan Yeri yang sedang menggenggam tangannya tatkala gadis itu tertidur di meja makan rumahnya, beruntung sekali Mingyu langsung mengabadikan momen tersebut.

Dan foto-foto selanjutnya yang menampilkan keseharian Yeri. Ya, Mingyu memang hobi mengambil gambar Yeri kapanpun.

Senyum tipis terbit di wajah Mingyu. Ingin sekali Mingyu menghentikan waktu bersama Yeri kala itu. Dimana Yeri selalu menempel padanya dan mengatakan,

"Mingyu, jangan punya pacar ya! Nanti gue sendirian lagi. Pokoknya lo harus sama gue sampe tua nanti, gak mau tau!"













Mingyu terkekeh lirih mengingatnya, "Of course. I'll be by your side until we're grey and old, Kim. But you ask me to stay first, also, you leave me first."

Bestfriend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang