Entah kenapa Jungkook lagi-lagi berpapasan dengan Taehyung. Bukan di minimarket seperti sebelumnya. Kini di toko buku. Sebagai pekerja juga.
"Kerja di sini juga Kak?"
"Saya emang kerja paruh waktu dimana-mana, lumayan buat biaya hidup." Taehyung tertawa pelan, hingga gigi putihnya sedikit terlihat. "Kamu nyari buku apa? Saya bisa bantu cari."
"Buku tentang pertanian di mana Kak? Temen kosan saya nitip beliin buku. Sekalian saya pulang."
Taehyung mengarahkan telunjuknya ke deretan rak.
"Di rak deket pojok sana. Koleksi buku-buku pertanian sama peternakan. Judulnya apa? Saya aja yang nyari."
"Makasih Kak. Gausah, biar saya cari sendiri."
"Oke. Saya kembali ke meja kasir ya."
Jungkook balas dengan anggukan, disusul dengan senyum tipis sebelum melangkah pergi menuju rak yang dimaksud.
Jungkook tahu, bukan Jungkook saja pelanggan di sana. Jungkook tak mau menambah pekerjaan Taehyung.
—karena Jungkook tak tega melihat gurat-gurat lelah dan kantung hitam di matanya; walaupun tersamarkan dengan senyuman manis di bibirnya.
Jungkook sama sekali tak berniat untuk menganalisis wajah Taehyung. Hanya saja ia terlalu detail dalam memperhatikan sesuatu, memikirkan kemungkinan-kemungkinan penyebabnya.
Dan beberapa kemungkinan tersebut adalah dunia perkuliahan dan pekerjaan di sini maupun di minimarket.
Dalam hati Jungkook merasa bersalah karenapernah merasa kesal pada Taehyung hanya karena tugas kelompok, tanpa memahami kondisi yang sedang dihadapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
perception [✔]
Fanfiction[kookv - completed] perception (n) a belief or opinion, often held by many people and based on how things seem. kebanyakan orang memiliki persepsi hanya dari yang ditangkap oleh panca indra, tanpa tahu secara pasti bagaimana kondisi yang dihadapi. n...