2

29 6 0
                                    

Memang Wulan merupakan primadona SMA Kenari. Ia memiliki wajah yang cantik dengan pipi cabinya. Matanya berwrna coklat menyala,badannya yang sedikit langsing . ia digemari beberapa pria di sekolah itu. Namun hal ini tidak membuat sikap dinginnya berkurarng.
Sesampainya di kelas ia menuju bangkunya yang berada di baris 3 dri pintu dan baris ke2 dri depan. Ia kemudian menaruh tas toscanya di meja kemudian mengambil Iphone nya. Wulan melihat kembali hpnya dan terhenti sejenak. Ia melihat notifikasi ”@Fatth_jya mulai mengikuti anda” batinnya. Lalu Wulan mengelihat profil dari akun tersebut dengan keahlian stalker cewe dingin yang iya punya. Melihat profil cowo itu yang memiliki followers 11K, ia pun memencekan tanda biru di sebelah poto profil lelaki itu.

“Ros!” panggil Wulan kepada temannya, lalu ia menuju ke tempat duduk Ros.

"Ros, masa ada yang nge follow gua. Dia followersnya 11K. Dari postingannya sih kayaknya dia selebgram." katanya dengan nada buru-buru.

"Terus lu follback gak?" jawab Ros.

" Follback lah, kapan lagi di follow sama selebgram"

" Tumben lu follback, biasanya lu biarin"

"Kali ini aja, oh iya! Ros masa tadi pagi ada yang ngajak gua bisnis karet nasi uduk?"

"Trus lu terima ga ajakan itu? Lumayan loh,,," canda Ros

"Ya enggaklah, lagian siapa kali yang mau bisnis karet nasi uduk. Ya kali gua endorse karet dapur" jawab Wulan dengan kesal lalu memalingkan wajahnya.

"Gapapa ntar kan gini ‘yuk gaes, beli karet serbaguna. Bisa buat karet nasi uduk, bikin yeye, dan ikat rambut’ Bisa kan?" canda Ros sambil tertawa.

" Ga lucu tau." Balas Wulan dengan kesal.

Ros Putrinia
Teman akrab Wulan
Pintar,friendly,otaknya sedikit mlengse.

*

Tiba- tiba bel berbunyi, semua siswa sudah duduk di tempatnya masing masing. Tak lama kemudian Bu Mira guru IPS pun masuk kekelas. Semua murid terdiam.

Wulan POV

"Duh, pelajaran IPS lagi. Pasti tentang sejarah,ribet dah. Coba dulu nggak ada penjajahan, pasti buku IPS setipis LKS" batinku dengan kesal.

"Ki! Lu mudeng sama yang di bicarain sama Bu Mira gak?" tanyaku kepada teman sebangkuku.

''Ngerti lah, gue gitu loh. Rizki Putra Wirawan" jawabnya dengan nada sombong.

"Eh,nanti ajarin gua yak,gua ga paham sumpah"

"Dih, lu mah hangat kalo ada maunya doang. Biasanya gua nanya lu kacangin"

"hehehe..iya maap. Pliss tapi nanti ajarin yak" mohonku sambil mengeluarkan jurus puppy eyes.

"iya,iya"

Akupun kembali memperhatikan yang sedari tadi ditulis di papan tulis oleh Bu Mira, sejujurnya hanya beberapa saja yang masuk ke otak,entah yang lain tersimpan dimana.

"Jadi, pelajaran hari ini cukup sampai disini. Kalian buka bukupaket dan kerjakan dirumah halaman 216.  Kumpulkan lusa!" suruh Bu Mira kepada kami.

Tak lama bel istirahat pun berbunyi.

"Rizky! Kerjain punya gua sekalian ya" suruhku kepada Rizky,lalu muka Rizky seperti ditekuk menjadi tujuh.

Akupun meninggalkan kelas,disusul oleh Ros. Kamipun berjalan menuruni tangga menuju ke kantin.

"Lan, lu mau makan apaan?" tanyanya.

"Enaknya sih bakso di kasih sambel yang banyak" jawabku padahal aku tak suka pedas.

"Eh, dibelakang lu ada yang ngomongin tuh" bisiknya sambil menunjuk ke arah belakang.

"Pada ngomongin gua?" jawabku dengan kesal.

"Ih, jangan kenceng-kenceng ngomongnya. Sabar aja sih"

"Gua paling gak suka ya kalo diomongin"

"Udahlah sabar"
 
"Always gua mah" aku terdiam sejenak. Lalu kami duduk di tempat duduk favorite kami,dekat tukang bakso. Lalu aku menuju ke tukang bakso memesan 2 mangkok bakso. Setelah memesan akupun kembali ketempat duduk.

"Hellend sama Elang mana nih?" tanya Ros.

"Tuh" jawabku sambil menunjuk kearah mereka.

"Hai gaesssssssss" ucap mereka berdua dengan –s yang panjang.

"Hae jugaaaaaaaaaaaaaaaaaa" balas ku dengan –a yang panjang .

Hellend Niapril
Teman seperjuangan Wulan
Kelas XII IPS 2
Baik,ramah,pinter,bijaksana

Elang Nugraha
Teman Wulan dari SMP
Kelas XII IPS 2
Ganteng, cool, baik, sedikit pelit

Hellend dan Elang pun duduk disebelah kami. Tak lama pesanan bakso yang kupesan datang bersama dua gelas es jeruk. Aku lupa memesan untuk Hellend dan Elang. Saat Mang Ujang memberikan bakso pada aku dan Ros, tak upa aku memesan du mangkok bakso lagi untuk Hellend dan Elang.

"Mang, baksonya dua lagi ya, Mang" pintaku

"Mang, yang pedes ya!" ujar Hellend.

"Saya juga yang pedes ya mang!" ujar Elang.

" Siap!!" kata Mang Ujang sambil membetulkan handuk kecil yang ada di lehernya.

Tak lama kemudian, pesanan mereka berdua pun datang. Memang sengaja aku tidak meminta minuman untuk mereka, karna ku tahu mereka akan memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta jus yang lumayan harganya.

*
AUTHOR POV

"Eh, gua mau nanya nih?" tanya Wulan sambil membetulkan posisi duduk menghadap ke mereka.

" Nanya apa?" jawab Elang yang berbicara dengan mulut yang penuh dengan bakso.

" Eh, kalian jujur. Kalian merasa gua itu sifatnya kayak gimana?" tanya Wulan lagi sambil menyuapkan bakso.

"Lu itu... baek, kalo ada maunya, keras kepala, egois, sinis, plus cold kayak es batu" jawab Helllend sambil tertawa kecil .

"Satu kata buat lu, LU ITU DINGIN SAMA ORANG LAIN" jawab Ros.

"Katanya satu kata, itu mah 6 kata" jawab Elang sinis.

"Lu itu orangnya...."

Belum selesai Elang bicara, bel pun berbunyi. Dan mereka harus kembali kekelas, tak lupa Wulan membayar bakso yang tadi dimakan oleh temannya. Hellend dan Elang terlebih dahulu kembali ke kelas karena kelas mereka jauh dari kantin.

Selesai membayar bakso, Ros dan Wulan berjalan untuk menuju ke kelas.

"Ros, menurut lu, gimana caranya biar gua nggak dingin?" tanya Wulan pada Ros.

"Rendem di aer mendidih" jawab Ros sambil tertawa.

"Dih, serius"

"Lupain aja masa lalu"

"Ga bisa"

Tak terasa, mereka telah sampai di kelas. Ros menuju ketempat duduknya sementara Wulan meminta contekan kepada Rizky karenaia belum mengerjakan PR-nya. Tak lama kemudian, Bu Wirda guru bahasa Indonesia pun datang.

****


Hae readersss~~
Maaf updatenya lama. Males copy dari laptop.
Aga panjang yaah..
Vote aja dah seneng.
Pergi harus ninggalin kenangan yaah

MattaHari Dan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang