First...

266 23 0
                                    

Sebuah kamar dengan nuansa tenangnya menyelimuti seseorang yang tengah berada di dalamnya . Begitu nyaman hingga dia tak mau beranjak dari tempat tidurnya . Sampai akhirnya suara ketukan di pintu serta teriakan seorang perempuan paruh baya membuatnya terbangun dan segera beranjak dari tempat tidurnya . Sebenarnya Ia malas untuk bangun , tapi aktivitas hariannya menuntutnya untuk selalu bangun pagi .

Matanya menyipit ketika dibukanya tirai jendela , sinar matahari pagi yang hangat langsung menerpa wajahnya .  Nyaman sekali rasanya . Tak ada yang lebih menyenangkan dari kegiatannya di setiap pagi . Dilihatnya jam yang terletak di meja tepat di samping tempat tidurnya . Pukul 08.15 , Ia harus segera mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah .

Suara dering handphonenya membuatnya kembali lagi setelah Ia masuk ke kamar mandi . Siapa yang menelpon sepagi ini , pikirnya . Ia mengambil handphonenya yang berada di meja belajarnya . Senyum tipis terbentuk di bibirnya saat tertera nama "Hyung" disana . Ditekannya icon berwarna hijau itu .

"Kenapa kau baru menghubungiku , aku merindukanmu hyung . Kau tau ? Aku kesepian disini" Ucapnya sesaat setelah mengangkat teleponnya .

"Hey , Aku sangat sibuk Tae , banyak yang harus kukerjakan disini . Dan apa-apaan  ini kau bahkan tak mengucapkan salam padaku . Tidak sopan tau , Aku ini Hyungmu , Aku lebih tua darimu" Sahut suara di seberang sana .

Orang yang dipanggil Tae hanya tertawa tanpa dosa .

"Hehehe , maafkan aku Hyung" .

"Oh iya , kapan Hyung akan pulang?" Lanjutnya .

"Aku baru saja ingin memberitahumu , tapi kau sudah menanyakannya terlebih dahulu" Balasnya .

" Mungkin dua atau tiga hari lagi , kau mau apa ? akan aku bawakan".

" Sungguh Hyung ? , Aku tak ingin apa-apa , aku hanya ingin bertemu denganmu" Jawab Taehyung sumringah .

"Baiklah , Aku tutup telponnya sekarang , aku sedang sibuk . Akan Aku hubungi lagi nanti , jaga kesehatanmu ya !" Ucapnya sebelum menutup telponnya .

Taehyung hanya tersenyum , bahagia rasanya mendengar kabar kakak kesayangannya akan pulang . Namun senyuman itu berubah menjadi rasa panik saat matanya tak sengaja melihat waktu yang ditunjukkan jamnya . "Ya tuhan , aku akan terlambat" Teriaknya sambil berlari ke kamar mandi .

*********

Seluruh ruangan telah rapih , Taehyung yang mengerjakannya . Dia melakukannya untuk menyambut kepulangan Kakaknya . Seperti anak kecil memang untuk tingkah laku remaja 17 tahun seperti dirinya , tapi itulah Taehyung .

Pukul 18.00 , Taehyung masih setia menunggu kedatangan Kakaknya . Sudah dua jam lebih Ia menunggu , namun sang Kakak masih belum menampakkan batang hidungnya juga . Entah sudah berapa kali Ia mengecek handphonenya  , tak ada satu pun pesan dari sosok yang ditunggunya apalagi panggilan masuk . Jangankan  menghubungi , dihubungi pun tak bisa .

Tak lama kemudian handphonenya berdering , menandakan ada sebuah panggilan masuk . Ia harap itu panggilan dari Hyungnya . Dahinya berkerut ketika melihat sebuah nomor yang tidak dikenalnya tertera di layar handphonenya . Taehyung ragu untuk menerima panggilan itu , tapi Ia khawatir jika itu panggilan penting . Akhirnya diangkatnya panggilan masuk itu , senyumnya mengembang ketika Orang di seberang sana mulai berbicara . Itu suara Hyungnya .

"Kenapa Kau lama sekali ? Aku sudah dua jam lebih menunggumu , tapi kau tak juga datang" Protesnya tanpa mempedulikan sapaan dan salam dari sang penelpon .

Tak ada jawaban dari Hyungnya . Taehyung yang merasa kesal pun memanggilnya kembali .

"Jin Hyunggggg......!!!" .

Tetap tak ada jawaban , Taehyung merasa heran kenapa Hyungnya itu tetap diam , apa dia sariawan sampai tak bisa berbicara seperti itu . Kalau begitu kenapa menelpon , kenapa tiak mengirim pesan saja pikirnya .

"Halo Hyung , kenapa kau diam saja ?" Tanyanya lagi .

"Maafkan Aku Tae , Aku tak bisa pulang hari ini , ada keperluan yang tak bisa aku tunda . Aku janji setelah tugasku selesai , Aku akan langsung pulang untuk menemuimu" Jawab suara di seberang sana dengan nada menyesal .

Tak ada balasan lagi dari Taehyung , Ia langsung menutup telephonenya .

Perasaan sedih dan kecewa bercampur menjadi satu . Ia tidak ingin menangis , tapi air mata itu mengalir begitu saja dari sudut matanya . Jangan mengatakan Taehyung cengeng hanya karena melihatnya meneteskan air mata . Karena Ia bahkan lebih kuat dari yang Orang lain bayangkan .

Taehyung berdiri di balkon kamarnya , memandang langit malam yang sedikit mendung . Sangat sesuai dengan suasana hatinya saat ini . Handphonenya berbunyi lagi , siapa lagi yang menelponnya kali ini . Ia bersumpah tidak akan menerima panggilan itu jika Jin Hyung yang menghubunginya lagi . Diambilnya benda pipih itu , dilihatnya layar telephonnya . Jimin ternyata .

"Untuk apa si bantet itu menghubungiku ? mengganggu saja" Gumamnya sambil menekan icon hijau .

**********

Next Chapter....
Ditunggu Ok....

Just Once......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang