Third (Special Part)

194 23 0
                                    

Jimin dan Taehyung . Banyak yang mengatakan mereka adalah sepasang sahabat yang sangat sempurna . Tidak sesempurna yang kalian bayangkan . Ikatan diantara keduanya yang membuat mereka sangat berbeda . Mereka tidak berteman sejak kecil , nyatanya Taehyung mengenal Jimin disaat keduanya menginjak kelas IX . Jimin menjadi murid pindahan di sekolah Taehyung saat itu . Tidak dipertemukan di kelas yang sama , namun ada satu kejadian yang membuat mereka bersahabat seperti sekarang ini . Jimin si pendiam dan Taehyung si ajaib . Entah apa yang Taehyung lakukan pada Jimin hingga Jimin yang tertutup dan pendiam menjadi begitu dekat dengannya . Jimin yang dulunya sangat pemalu berubah menjadi pemberani setelah dia mengenal Taehyung .

Persahabatan keduanya tidak semulus yang orang lain lihat  . Jimin dan Taehyung juga sering bertengkar karena hal-hal kecil . Tapi hal itu tidak akan bertahan lama , ketika salah satu dari mereka mengalah untuk meminta maaf terlebih dahulu .

Taehyung pernah mengatakan satu hal yang membuat Jimin nyaman bersamanya . Satu kalimat yang membuatnya mempercayai Taehyung sepenuhnya , membuat pandangannya pada Taehyung berubah .

"Aku akan menjadi temanmu . Ah tidak- tidak aku aku akan menjadi sahabatmu jika kau mau"

Taehyung orang pertama yang Jimin kenal . Orang pertama yang mengajak Jimin berteman , bahkan disaat mereka pertama kali bertemu . Orang pertama yang mengajak Jimin berbicara disaat orang lain enggan mendekat padanya karena dirinya yang begitu pendiam .

Taehyung bukan tipikal orang yang terlihat baik jika kalian belum mengenalnya . Pandangan Jimin pun sama  pada awalnya . Ia kira Taehyung hanya bermain-main dengannya , bagaimana bisa seseorang yang baru saja bertemu langsung mengatakan ingin bersahabat dengannya . Jika mereka anak kecil , mungkin saja mudah mengatakannya . Tapi Jimin dan Taehyung bukan anak kecil lagi , usia mereka lima belas tahun saat itu . Lebih dari cukup untuk mengerti mana orang yang bersungguh-sungguh dan mana yang hanya bermain-main saja .

Tapi , dari situ Jimin tahu Taehyung memang tipikal orang yang seperti itu . Taehyung yang mudah bergaul , Taehyung yang sedikit aneh dan Taehyung yang luar biasa .

Dibalik sifatnya yang ceria Jimin tahu ada sesuatu yang disembunyikannya . Entah hal apa Jimin tidak tahu , karena Taehyung pun tak pernah bercerita padanya . Hingga saat itu tiba , akhirnya Jimin mengetahuinya . Satu fakta dari sahabatnya tersebut yang mampu membuatnya meneteskan air matanya dengan deras .

Hari kelulusan mereka dari SMP , Taehyung hadir seorang diri . Disaat anak-anak lain datang bersama kedua orang tua mereka , Jimin melihat Taehyung hanya sendiri . Bahkan disaat dirinya dipanggil untuk menerima penghargaan sebagai salah satu siswa terbaik , sama sekali tak ada yang menemaninya .

Disaat Jimin ingin memberikan ucapan selamat padanya , sesaat setelah sahabatnya itu kembali dari panggung . Jimin sama sekali tak menemukan dirinya disekitar tempat duduk khusus untuk murid . Hingga akhirnya Ia Memutuskan untuk mencarinya ke beberapa ruangan . Atap , tempat yang Jimin tuju saat ini , setelah sebelumnya Ia telah mencari  sang sahabat di kantin dan toilet . Berharap sang sahabat berada di sana seperti biasanya . Nihil , Jimin tak menemukan Taehyung disana . Ia tidak tahu lagi harus mencari Taehyung kemana . Pandangannya Ia edarkan ke seluruh penjuru sekolah yang terlihat , semoga saja Sahabatnya tersebut dapat terlihat dari tempatnya berdiri saat ini . Yang terlihat hanya beberapa siswa-siswi yang berlalu lalang di sekitar lapangan halaman depan sekolahnya . Dirinya lalu mengalihkan arah pandangannya menuju sekitar gedung belakang sekolah .

Matanya memicing tajam saat netranya menangkap sekilas seseorang yang tengah mendudukkan badannya tepat di teras belakang gedung yang kini dipijaknya . Kepalanya menunduk disembunyikan diantara kedua lututnya dengan tangan yang tertekuk pula . Jimin tahu itu sahabatnya  , Taehyungnya yang tengah dicarinya tapi Jimin tidak tahu apa yang dilakukannya disana . Nampaknya sahabatnya itu sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja . Pasalnya , selama  Jimin memperhatikannya beberapa menit , sahabatnya itu sama sekali tetap tidak beranjak dari posisinya. Jimin khawatir , tentu saja . Ia menyesal tidak segera mendatanginya langsung setelah menemukannya .

Just Once......Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang