Suasana di kedai kopi kesukaan kita menjadi lebih berisik karena gemuruh hujan diluar sana tidak kunjung selesai.
Kedua retina kita kembali berjumpa disudut meja yang paling pojok, menjauhi keramaian.
Aku tidak tahu bagaimana caranya mencairkan keadaan yang beku saat ini.
Kamu terus memandangiku seakan ingin berbagi nestapa yang kamu nikmati tanpaku selama ini.Aku : hei, kenapa? kenapa kamu memandangiku seperti itu?
Kamu : tidak ada yang berubah dari kamu, ya. kamu masih sama seperti dulu.
Aku : ha ha ha. aku sudah banyak berubah. kamu tidak merasakannya?
Kamu : aku mau minta maaf
Aku : untuk apa?
Kamu : untuk semua yang sudah membuatmu sedih. aku menyesal
Aku : aku gatau mau ngomong apa
Kamu : tidak usah. aku tahu kamu sudah benar-benar berubah. katamu cinta itu mudah memaafkan, tapi sekarang aku tahu apa yang membuatmu sulit untuk memaafkanku.
Aku : apa?
Kamu : kamu sudah berhenti mencintaiku.
Aku : hujan diluar sudah reda nih, kayanya cuma sebentar. aku takut gabisa pulang kalau hujannya datang lagi. kamu gamau pulang sekalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongeng Kala
Short StoryBajingan! Jiwaku dibuat melankolis oleh dongengku sendiri!