Track record saya di bidang akademis yang buruk membuat saya tidak pantas untuk mendaftar melalui jalur nilai raport. Jelas sekali UI dan UGM pasti akan menolak saya mentah-mentah jika melihat nilai-nilai di raport saya. Maka dari itu saya mencoba peruntungan melalui jalur tes.
Pada saat itu, kampus pertama yang membuka pendaftaran melalui jalur tes adalah Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah saya mendaftar UGM, kemudian Universitas Indonesia membuka pendaftaran tes. Sebelum mendaftar di Universitas Diponegoro (Undip), saya sempat ke Jogja untuk tes masuk UGM. Setelah mendaftar di Undip, kemudian saya ke Depok untuk tes masuk UI. Tidak lama setelah tes di UI, UGM mengumumkan bahwa saya lolos. Sebelum saya harus ke Semarang untuk tes masuk Undip, ternyata UI menyampaikan bahwa saya lolos masuk UI.
Bagaimana bisa? Calma, saya akan pelan-pelan mencoba memberikan tips and tricks melalui parts setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangking 35 di Kelas Bisa Diterima UI dan UGM
Non-FictionBerisi tentang pengalaman saya yang sangat bodoh secara akademis tapi bisa membuat UI dan UGM menerima saya, sehingga saya harus menolak salah satu dari UI atau UGM. Di sini saya akan mencoba memberikan tip dan trik yang mungkin tidak pembaca dapatk...