Maafin Stein mak

9 0 0
                                    

Didapur emak nya stein lagi asyik goyang geboy mujaer ngulek cabe dan goreng jengki kesukaan anak semata sapi nya ini.

Tidak lama kemudian Stein nongol dibelakang emaknya dengan wajah penuh cemas dan takut, sepertinya ada yang ingin ia sampaikan tetapi berat rasanya untuk mengatakan kebenaran yang menganjal di hati sanubari nya

"Mami...." Stein memanggil dengan grogi

"Hmm..." Sahut mak nya tanpa menoleh kearah Stein,  tu emak masih aja asyik goyang

"Ada yang mau ane utarakan kepada dirimu mami " Stein mulai membuka pembicaraan seraya menggaruk kepalanya yang ge diadakan pembiakan kutu kualitas super

"Ngomong apaan sih ?"

"Tapi mami jangan marah ya"

"Kaga'...mak janji deh gak bakal marah "

"Ciuss.? "

"Ho ohh....buruan, lu mau ngomong apa ?"

"Ane telah melakukan dosa besar mam, telah mencoreng arang dikening, telah membawa aib dalam keluarga " isak Stein mulai terdengar

"Dosa apa? Lu nyolong kerbau?"

"Bukan "

"Minum minuman keras ?" Tanya emak lagi

"Gak mam, ane udah tobat kecuali ada yang beliin, sayang nolak rezeki mak "

"Lalu....jangan bilang kalau elu ngedarkan narkoba " cecar sang emak kembali

"Hadeuhh bukan mami..."

"Yaelahh...ngomong buruan, bikin emak penasaran aja lu "

"Anu...Stein...ha.. anu.." Stein menghentikan omongan nya karena babe nya tiba tiba nongol

"Ada apa nih rame rame? "

"Ini bang, Stein katanya udah bikin dosa, tap gak jelas gitu, bikin ane sungguh mati jadi penasaran aja "
Jawab sang emak

"Oh ya ? Dosa apakah gerangan? Apa elu ketahuan mbah Bomb lagi ngintip janda kampung sebelah ?" Tanya sang babe mulai ikut penasaran

"Bukan dad....tapi janji ya daddy mami gak marah, dan gak menceritakan hal memalukan ini kepada ttetangga dan warga kampung koplak " pinta Stein

"Iyee....lu cerita buruan " emak dan babe nya mulai gak sabar

Stein menghirup nafas dalam dari hidung dan mengeluarkan dengan kekuatan penuh dari pantat " breeeeetttt....pissssssshh "

"Buset ni anak, makan apaan lu barusan? Kentut bau bangke buaya gini " sontak kedua orang tua tersebut batuk dan asma ketika aroma tanpa rupa bermain manja di hidung mereka

"Gini mam...dad....ane telah bikin dosa besar dan tak akan terampuni lagi....hiks hiks " Stein kembali berucap dengan air mata menetes dipipi

"Yaelahhh....ngomong, gw jitak juga pale lu pake ne centong " teriak emaknya mulai putus asa dan hilang kesabaran

"Stein....ha...hamil mak, kesucian Stein udah direnggut, Stein udah ternoda....hiks hiks...huaaaaaa " Stein meraung dengan sedih

"Whattt ??? 😈😈😈 Dasar anak setan lu, sableng, orang tua lu kerjain....sini lu gw goreng lu biar mateng " sang emak langsung emosi full tingkat tinggi

Stein melihat amarah emaknya langsung pasang gas poll dan berlari menghindar dengan kecepatan high speed, saking cepatnya bisa melangkaui catatan waktu Valentino rossy di motogp

"Huahahahahahahaha" sang babe langsung kejang menahan tawa nya disudut dapur

"Bapak ma anak sama saja, ne gw sumpalin jengkol lu pada " teriak mak stein sambil menjejali mulut sang babe pake jengkol panas dri penggorengan

"Hufff...huffff " babe nya kelimpungan menahan panas dimulut nya

"Anak setaaann....jangan lari luu " sang emak pun pasang kuda kuda mengejar Stein yang udah kabur duluan meninggalkan kepulan asap dan debu dibelakangnya

KAMPUNG KOPLAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang