CHAPTER 3

4.1K 487 23
                                    

"Taehyung...kau mengerti pelajaran ini tidak ?." Tanya Jimin sembari menunjukkan buku yang ia pegang ke hadapan Taehyung. Terlihat hampir seluruh soal yang tertera disana terdiri dari angka dan gambar saja.

"Oh..ini, mau ku ajarkan ?." Tawar Taehyung yang langsung tahu bagaimana cara menjawab soal yang Jimin tunjukkan kepadanya, padahal Taehyung baru melihat dan membacanya selama beberapa detik saja tapi ia sudah mengerti. Taehyung benar - benar hebat, pikir Jimin.

"Tentu, aku sangat lemah di pelajaran matematika." Ucap Jimin sambil mengigit pensil dimulutnya, jujur saja Jimin itu paling benci dengan angka.

Saat ini Jimin dan Taehyung sedang belajar di perpustakaan umum yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka untuk menghadapi ujian semester yang sebentar lagi akan dilaksanakan beberapa bulan lagi. Taehyung yang di mintai tolong langsung oleh Jin untuk mengajari Jimin mata pelajaran yang akan diujikan nanti khususnya matematika dengan senang hati menerimanya. Terlihat wajah Jimin kini sangat serius untuk memahami cara penjebaran yang Taehyung terangkan.

"Kenapa harus dengan pria miskin itu, aku bisa mengajarkan Jimin lebih baik darinya." Ucap pria tinggi nan tampan di balik rak-rak buku yang terjejer rapi diperpustakaan. Semenjak Jimin dan Taehyung tiba di perpustakaan 3 jam lalu, pria itu selalu saja memperhatikan gerak-gerik Taehyung dan Jimin seperti stalker yang sedang membututi idolanya.

"Cih..." Kesal karena sudah tidak tahan melihat Taehyung dan Jimin yang menurut pria itu seperti sepasang kekasih, akhirnya ia mulai melangkahkan kakinya menuju meja Taehyung dan Jimin yang sedang digunakan untuk belajar.

"Mesra sekali kalian." Sapa pria itu dengan sikap angkuhnya, Taehyung yang mendengar ada seseorang yang berbicara langsung mendonggakkan kepalanya untuk melihat siapa orang yang berbicara dengan mereka. Sedangkan Jimin yang sudah hafal akan suara itu memilih untuk menghiraukannya dan tetap fokus dengan soal-soal yang sedang ia kerjakan.

"Ahh...Jungkook, annyeong." Sapa Taehyung dengan sopan dan ramah saat melihat pria dihadapan mereka adalah Jungkook.

"Kau tidak mau menyapa ku Jimin-ah ?." Mendengar namanya di panggil, Jimin langsung membalas dengan senyuman saja dan melihat Jungkook sekilas seperti tidak peduli.

"Boleh aku duduk di sini ?." Tanya Jungkook sembari menggeser kursi kayu yang ada disamping Jimin dengan pelan agar tidak menganggu pengunjung lain diperpustakaan.

"Silakan saja." Mendengar jawaban Jimin yang memperbolehkan dirinya untuk duduk tentu saja membuat hati Jungkook tersenyum senang seperti mendapatkan sebuah jackpot dimeja judi, kenapa tidak dari tadi saja ia menghampiri Jimin ? Pikir Jungkook yang menyesal telah membuang waktunya selama 3 jam untuk memandangi Jimin dari jauh.

Selama berada disamping Jimin kegiatan Jungkook hanyalah menatap Jimin tanpa lelah, melihat sosok Jimin dari dekat yang sedang serius belajar membuat Jungkook gemas hingga tanpa disadari oleh Jimin, Jungkook diam - diam memotret dirinya dari sisi samping dengan ponselnya dan langsung dijadikan wallpaper ponselnya.

"Mau ku bantu Jimin-ah ?." Tawar Jungkook ketika menyadari Jimin mulai kesulitan dalam menjumlahkan hasilnya yang ternyata tidak ada dipilihan jawaban ganda dan itu membuat ia harus menghitung ulang.

"Tidak, terima kasih." Tolaknya tegas dan lebih memilih bertanya pada Taehyung yang ada didepannya.

"Aku lebih pintar dari Taehyung." Dengan pedenya Jungkook mengatakan hal tersebut didepan Taehyung yang wajahnya kini sedikit terkejut. Tidak bisakah Jungkook menjaga mulutnya itu agar tidak mengatakan hal yang membuat Taehyung merasa down, pikir Jimin yang kesal karena Jungkook tidak pernah memikirkan perasaan orang lain sebelum bicara.

Love & Money [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang