CHAPTER 5

5.9K 545 59
                                    

"Lalalala~." Terdengar senandung nada indah keluar dari bibir pria manis dan cantik yang saat ini sibuk memandang pantulan dirinya yang ada dicermin. Perlahan dirapikannya rambut miliknya dengan menggunkan sisir dan sesekali mengoleskan gel untuk menata rambut coklatnya.

"Nggh...hyung, kau mau kemana ?." Leguh seorang pria yang tidak kalah manisnya dari pria tadi, dengan rasa malas ia menyembulkan kepalanya saja dibalik selimut untuk menatapnya dan pria yang dipanggil hyung hanya melihat sosok pria manis itu melalui cermin saja lalu tersenyum simpul.

"Hari ini aku ingin bertemu dengan teman lama ku, Jimin."

"Kenapa sepagi ini Jin hyung."

Jimin yang merupakan sang adik dari Jin ini hanya bisa mempoutkan bibirnya kesal mendengar kakaknya ingin pergi. Ayolah...ini masih jam 7 pagi dan Jin sudah pergi sepagi ini, bukankah itu bertanda bahwa Jin tidak akan membuatkan sarapan pagi untuknya. Jimin itu sebenarnya bisa memasak tapi tidak seenak buatan sang kakak.

"Sarapan sudah ku buatkan, jadi jangan mempoutkan bibir seperti itu." Ucap Jin yang membuat Jimin mendengarnya langsung membuat mata sipitnya melebar karena terkejut, sejak kapan kakaknya itu bisa membaca pikirannya ? Dengan rasa malas Jimin mulai menyibakkan selimutnya lalu mensadarkan punggungnya dikepala ranjang hanya untuk mengumpulkan nyawa-nyawa yang masih berterbangan entah kemana, Jimin masih enggan untuk bangun dari kasur empuk kakaknya itu yang bernuansa disneyland.

"Aku berangkat, rapikan kamar hyung. Awas saja kalau tidak, sudah numpang tidur tapi tidak tahu diri." Seru Jin sebelum meninggalkan kamarnya dengan nada ketus namun bercanda dan Jimin tahu akan hal itu. Sejujurnya Jimin tidur dikamar sang kakak tidak disengaja, pasalnya tadi malam setelah Jungkook mengantarnya pulang, Jimin sedikit curhat pada Jin dan lama-kelamaan Jimin malah tertidur dikamar hyungnya dan Jin yang melihat wajah imut Jimin ketika tidur tentu saja membuat hati Jin melemah dan tidak tega untuk menyuruh adik tersayangnya pindah.

Drrrt...Drrrt...
Merasakan getaran diponselnya, Jimin yang masih belum beranjak dari kasur langsung mencari dimana suara itu berasal. Dilihatnya meja nakas disampingnya tapi tidak ada lalu dibawah bantal juga tidak ada, kesal karena tidak juga menemukan ponselnya akhirnya Jimin melempar selimutnya sembarang dan hasilnya tetap saja nihil, ponsel miliknya tidak ketemu.

"Yak! Dimana ponsel milik ku." Akhirnya Jimin turun dari kasur dan detik itu juga ia merasakan getaran pada kakinya.

'Mungkinkah.' Batin Jimin yang dengan cepat langsung tengkurap di lantai lalu melihat sisi bawah ranjangnya dan bingo ternyata ponsel miliknya berada di bawah kasur, karena Jimin memiliki struktur jari tangan yang kecil dan pendek membuat pria bernama Jimin ini sedikit kesulitan saat mengambil ponselnya dibawah kasur.

"Aish...." Decis Jimin yang akhirnya mengambil sebuah gantungan baju dilemari kakaknya untuk digunakan sebagai tongkat meraih ponselnya dan caranya berhasil.

"Kenapa ponsel milik ku bisa ada dibawah." Heran Jimin sembari sibuk membersihkan ponselnya dengan kedua tangannya dan sesekali ia akan meniup debu yang ada diponselnya, setelah memastikan ponsel miliknya bersih Jimin pun mulai menggeser icon unlock pada ponsel touch screen miliknya dan betapa terkejutnya Jimin saat melihat layar ponselnya sudah penuh dengan pemberitahuan pesan yang sangat banyak, terlihat pesan yang di dominasi atau memang hanya nama itu saja yang mengirimkan pesan pada Jimin yang saat ini sedang mengejar - ngejar cintanya, siapa lagi kalau bukan Jungkook memenuhi kontak masuknya.

Perlahan Jimin mulai membaca satu-persatu pesan dari pengirimnya, ada begitu banyak kata 'I love U' disana bahkan kata 'Terima kasih' juga banyak dan tanpa sadar Jimin tersenyum dan kedua pipinya merona merah setiap kali ia membuka pesan dari Jungkook yang berisikan kata - kata manis.

Love & Money [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang