1 (The Wedding Day)

87 8 0
                                    

1 MINGGU KEMUDIAN

.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.

'Apa kau sudah siap sayang?' Tanya ibu irene dengan lembut...

'T-ten....tu..' balas irene dengan pelan...

Jujur ia belum siap...

Masih terlalu sakit rasanya meninggalkan seorang kekasih yang ia sayangi...

Tiga tahun lamanya....

(Ah,kumohon hentikaan...sakit.. ini sakitt...) -Batin Irene

Siapapun yang memutarnya tolonglaah... -Batin irene lagi sambil terus menghapus airmatanya yang terus mengalir...

'Sayang...eomma tahu,rasanya pasti sakit kan? Maafkan kami sayang...ini demi kebaikan..

'Aku tak masalah eomma...bukan terlalu sulit bagiku...lagipula hanya sedikit terbawa perasaan...pasti beberapa hari lagi aku akan terbiasa...' tepis irene cepat...irene tak mau mengecewakan orangtuanya...

Karena baginya rasa sakit yang dialaminya tak sebanding perjuangan orang tuanya membesarkan dan mendidiknya hingga ia menjadi seperti ini...

Irene ingat...jasa mereka lebih besar dari rasa sakit ini..oke? -batin irene lagi..

Ia harus menguatkan dirinya sendiri...

'Sayang,jangan memaksakan.. biar eomma saja yang membatalkan perjodohan ini...' lirih ibunya sambil memeluk irene yang sudah berdandan cantik bak bidadari...

Hari ini hari pernikahanya...

'Eomma sudahlah! Aku sudah menerimanya...' balas irene memeluk balik ibu tercintanya....

'Ayo...kau harus kuat sayang... ibu sangat bangga padamu..' ucap ibu irene sambil mengusap airmatanya yang deras..

Ibunya sedang membayangkan jika ia berada diposisi putrinya sekarang..

Menjalin kasih dengan pria yang sangat ia cintai hingga 3 tahun lamanya...

Saat mereka hampir bertunangan tiba-tiba orang tuanya memintanya menikahi pria lain yang bahkan belum ia kenal...

Jika ia (ibu irene) benar benar menjadi irene,mungkin ia akan kabur dari rumah dan bahagia bersama kekasihnya...

Tapi berbeda dengan putrinya saat ini..

Hatinya seperti malaikat...ia sangat tersentuh dengan sikap putrinya...

Mungkin saat tuhan menciptakanya sang tuhan sedang berbahagia hingga terciptalah malaikat suci tak bersayap ini yang datang padanya..

Bahkan sedalam dalam lubuk hatinya yang mungkin lebih dalam dari lautan,irene bisa menyentuhnya..

Putrinya...

Malaikatnya...

Kebanggaanya...

Irene tersenyum tulus dan mengusap airmata ibunya...

'Eomma jangan menangis lagi.. setelah menikah nanti kan irene bisa pulang kesini lagi...eomma pasti bisa bertemu irene lagi...' lirih irene lembut..

Bukan itu yang memicu airmata eomma turun sayang... -Batin eomma irene sambil mengangguk dan mengecup kening putrinya...


S

K

I

P


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.





Pernikahan Irene dan "Suami" nya itu sudah selesai...

Mereka sudah sah sebagai suami istri...

Ketahuilah,selesai pernikahan mereka langsung Tinggal berdua di apartemen mereka...

Tentu saja apartemen baru...

Apart ini sudah disiapkan sejak 2 hari sebelum pernikahan irene..




'Cklek...'




Bunyi itu terdengar nyaring... ruangan yang luas nan mewah itu sangat membuat irene tertegun sejenak..

Irene langsung berjalan masuk begitu pintu itu terbuka...

Irene menuju kearah sofa dan duduk disana...

Ia memejamkan matanya

Tapi tiba tiba suara bass itu membuat suasana relaxnya berubah seketika...

'Ganti bajumu dulu...jangan jadi pemalas..'









PARK CHANYEOL


Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang