🐝🐙

399 65 0
                                    

Hana meraih surat tagihan sewa rumah,ini sudah bulan ketiga dirinya tidak dapat membayar tagihan. Ini adalah waktu yang tepat untuk membereskan baju karena tidak lama lagi mereka pasti akan di usir.

"Yuna,Tolong ambil tas mama yang di bawah rak sepatu ya" Hana berteriak kepada anaknya yang tahun ini baru berusia 7 tahun. sayup sayup terdengar anaknya hanya menjawab "Yes mom"

Hana terpaku melihat jam dinding, dia sama sekali merasa tidak becus menjadi seorang ibu. tapi hanya ini yang bisa ia lakukan untuk membahagiakan putrinya.

Tidak mudah menjadi seorang single mom,harus extra hati hati kepada laki-laki yang menganggapnya wanita murahan dan entah berala banyak laki-laki yang ingin tidur dengan hana.

"Ma tas yang ini kan?" seru Yuna yang membuyarkan lamunan Hana.

"anak mama yang pintar" Hana mengelus rambut anak semata wayangnya itu,bagi dirinya sekarang yuna adalah harta yang tak ternilai bagi dirinya.

"Kita mau kemana ma" Yuna menjadi penasaran karena ibunya mengemas baju mereka kedalam tas.

Hana menghentikan kegiatan mengemas bajunya,saat berbicara dengan yuna sebisa mungkin Hana menghentikan aktivitas yang sedang dilakukan untuk memberi pengajaran bahwa menghormati seseorang yang sedang berbicara itu sangat penting.

"kita akan pergi kerumah baru, yang dekat dengan sekolah yuna." Ujar hana memeluk anaknya dengan erat "Mama merasa rumah ini terlalu besar untuk kita" Ujar hana berbohong.

Yuna memasang ekpresi sedih dan kecewa, Hana mengerti pasti anaknya sudah sangat nyaman tinggal dirumah ini. namun biaya sewa yang mahal dan pekerjaan Hana yang tidak menentu membuat dirinya tidak dapat membayar cicilan sewa rumah.

"Sayang dengerin mama ya. di rumah baru kita ada banyak kucing dan anjing, dan yuna bisa main di taman." Ujar hana memberi pengertian kepada yuna agar ia bisa menerima keadaan.

Hana kembali memeluk yuna dengan keras sambil membisikkan sesuatu "Yuna, kita di dunia ini tidak selalu harus hidup di zona yang sama karena hidup ini penuh misteri dan kita harus selalu siap dengan keadaan yang akan terjadi."

Yuna melepaskan dirinya dari pelukan hana "Yuna hanya sedih ma, apa nanti tetangga kita akan baik seperti bibi-bibi yang disini. Yuna takut nanti mereka akan mengejek kita karena yuna tidak punya ayah." ucap yuna sedikit menahan tangisnya.

"Mama yakin, pasti mereka akan baik seperti bibi-bibi yang disini dan tidak ada orang yang boleh berbicara seperti itu ke yuna karena yuna adalah anak mama dan anak tuhan." Hana menahan air matanya.

ini semua salah dirinya karena keegoisannya Yuna harus menerima ejekan anak tanpa seorang ayah.

Yuna kembali kedalam kamarnya dan sementara hana menangis di sofa setelah tidak terlihat oleh yuna.

melahirkan seorang anak di usia 21 tahun membuat Hana harus kehilangan masadepan dan masa remajanya, ia tidak lulus kuliah dan di jauhin oleh keluarga serta temannya.

untuk menyambung hidup Hana bekerja apapun yang bisa ia lakukan dari mulai menjual makanan sampai mencari ikan di laut bersama Kakak laki-laki nya.

                           °°°
Hari ini Lay merilis album ke 5 miliknya dengan title "Where are you." ini adalah album yang ia produserin sendiri.

Menempati berbagai chart dan terjual 2 juta copy album adalah hal yang biasa bagi lay karena ia adalah seorang superstar yang karirnya sedang berkembang pesat saat ini..

Lay mengambil capuccino miliknya yang terletak didekat komputer, di studio ini lay menghabiskan banyak waktu untuk membuat lagu atau next project agar lebih produktif.

"Kau tidak perlu diragukan lagi." ujar sehun menepuk punggung lay "Hanya dalam 4 hari 2 juta terjual" kekeh sehun.

Lay hanya mengangguk sambil menyeduh kopinya "apa aku harus berkolaborasi denganmu agar bisa mencapai 10 juta copy?" seru lay terkekeh kecil "Dan aku dengar fansmu selalu antusias saat kau membuat album baru".

"Aku tidak ingin sombong tapi ya seperti itu dan aku sangat tidak menyangka karena mereka lebih kaya dariku." Sehun tertawa sambil memandang lay yang wajahnya hanya datar saja.

"Yah Lay, jika aku sedang bercanda denganmu cobalah memasang wajah senyum atau bahagia." gerutu sehun yang kesal kepada lay.

Lay dan sehun telah bersahabat sejak mereka belum debut karena menjadi traine di agensi yang sama.

"Aku tidak ingin kau jatuh cinta padaku." canda lay, yang seraya mencubit pinggang sehun yang membuat laki-laki itu meringis kesakitan.

"Lay! apa kau masih berhubungan dengan nayeon?" Tanya sehun, dirinya penasaran akan hubungan lay dan nayeon.

Nayeon dan lay tertangkap kamera pergi ke salah satu restoran.
semua orang mengira mereka pacaran tapi padahal mereka sedang membicarakan project bersama.

"Sebatas rekan bisnis dan tidak lebih" ujar lay singkat "apa kau menyukainya?" gurau lay

Sehun membenarkan posisi duduknya "Aku hanya penasaran karena saat aku membuka sns banyak komentar pedas dari fansmu dan nayeon dan sebagian lagi menyukai dan mengatakan bahwa kalian adalah pasangan cinta nasional."

Lay tertawa kecil mendengar ucapan sehun hal konyol bila dirinya berpacaran dengan nayeon "Lalu lebih banyak yang menyukai atau  membenci?" tanya lay.

"Lebih banyak mencintai, tapi lay apa kau tidak merasa digunakan untuk kepentingan pribadinya?" sehun menghentikan ucapannya karena takut salah berbicara namun setelah melihat lay serius mendengarkannya, sehun melanjutkan kembali perkataannya "Maksudku untuk lebih terkenal dan media play karena fansmu sangat banyak."

Lay menganggukkan kepalanya "Aku sudah lama mengetahuinya dan anggap saja kita menolong orang selagi mereka tidak melampui batas."

"apa kau tidak menghentikannya?" tanya sehun lagi dengan sedikit rasa penasarannya.

Lay menepuk pundak sehun dan berdiri dengan tegap "Selagi dia tidak melampaui batas aku akan membebaskannya menggunakan aku sebagai apapun." ungkap lay seraya berjalan keluar dari studio musik miliknya.

YOU 'RE STILL THE ONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang